Mohon tunggu...
Muhamad Adib
Muhamad Adib Mohon Tunggu... Buruh - Wong Alas

Jadikan masyarakat desa hutan,nafas Pembangunan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Para Pegiat LMDH

26 Juli 2022   18:34 Diperbarui: 26 Juli 2022   18:37 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribuan sahabat-sahabat pegiat LMDH yang tetap dan terus berkarya dalam senyap itu antara lain (Mohon maaf saking banyaknya tidak saya tulis semuanya. Dengan tidak mengurangi apresiasi dan hormat saya kepada sahabat-sahabat pegiat LMDH yang tak saya tulis. Insya Allah di kesempatan lain akan saya tulis lebih lengkap) :

Kang Priyo. Sahabat pegiat LMDH di Banten ini hamper keseharian hidupnya di abdikan untuk melayani masyarakat desa hutan dengan berbagai bentuk program dan kegiatan. Berkolaborasi dan bekerjasama sama dengan siapa saja sepanjang untuk kebaikan LMDH pasti Kang Priyo lakukan. bersama BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten, ribuan anggota LMDH sudah terlindungi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan berkat kerja kerasnya. Bedah rumah tidak layak huni anggota LMDH juga ia kerjakan berkolaborasi dengan Baznas. Seringkali dalam kondisi tubuh yang kurang sehat, kang Priyo tetap turun tangan.

Kang Saefudin. Pegiat LMDH di Jawa Barat yang pernah "tersesat" menjadi Anggota DPRD Sumedang ini boleh di sebut biangnya LMDH. Sering tampil dengan tampilan yang unik ala anak muda pecinta alam menjadi salah satu ciri khasnya. Kang Saefudin  bersama pasukan LMDH nya tak pernah berhenti membangun dan menjaga hutan di Jawa Barat. Berbagai inovasi sudah di kembangkan oleh sahabat kita ini yang pernah menjabat sebagai ketua Perhimpunan Masyarakat Desa Hutan Indonesia (PMDHI) hasil Kongres LMDH ke 2 di Pondok Pesantren AL Amin Tasikmalaya Jawa Barat. Kang Saefudin mengalahkan saya dengan telak di Pemilihan ketua umum PMDHI. Beliau di pilih dengan suara mutlak dari LMDH Jawa Barat Banten dan Jawa Timur. Bagi saya Kang Saefudin adalah sahabat, senior dan guru saya dalam bergiat di LMDH

Kang Dadang. Pegiat LMDH dari Indramayu yang di kampungnya sangat terkenal dengan panggilan "Tukang Insinyur" adalah salah satu pegiat LMDH yang tetap istiqomah dengan segala suka dan dukanya. Dan sepertinya kang Dadang lebih banyak merasakan duka ketimbang suka. He he he...kang Dadang menjadi salah satu pegiat yang sangat rajin hadir di setiap pertemuan LMDH di mana saja. Pernah saat mempersiapkan Kongres LMDH ke 3. Kang Dadang yang waktu itu bersama Kang Roy datang ke tempat saya di Kampung Sidat Brilian, kang Dadang mengalami masuk angina yang huebat sampai saya sempat sangat khawatir melihat kondisinya.

Kang Roy. Nama lengkapnya Lee Roy Matita. Nama yang sangat asing untuk orang asli Sunda yang tinggal di Bandung. Keberhasilannya dalam ber agroforestry di kawasan hutan dengan menanam kopi menginspirasi banyak LMDH lain di Jawa mengikuti apa yang sudah di mulai oleh Kang Roy. "Gak perlu banyak omong, kerjakan apa yang bisa di kerjakan" adalah prinsip hidup beliau yang sangat saya sepakati.

Kang Anwar. Biasa di panggal Pak Haji di Kampungnya Indramayu, merupakan pegiat senior LMDH di Jawa Barat terutama di KPH Indramayu. Kang Haji Anwar bergiat di LMDH sejak awal PHBM di Implementasikan. Menjalani aktifitas hidup sehari hari dengan riang dan gembira karena hidup itu harus di jalani dengan bersyukur adalah prinsip hidupnya. Karena "aturan seringkali dikalahkan oleh bebaturan" begitu katanya. Saat ini Kang haji Anwar sedang berpikir sangat serius untuk menghutankan kembali ribuan hektar hutan di KPH Sumedang sebuah upaya yang harus kita dukung dengan sepenuh hati

Kang Pikpik. Lelaki huebat yang bergiat di KPH Garut ini adalah sahabat yang selalu mampu membangkitkan semangat saya dan kawan-kawan untuk terus dan terus istiqomah bergiat di LMDH. "Ibu Pertiwi Memanggil" kata kang Pikpik. LMDH harus bangun dari tidur siang. Harus mampu menunjukkan karya nyata dalam menjaga hutan Jawa dan memakmurkan masyarakat desa hutan. Biar anjing menggonggong, LMDH tetap harus ada untuk membuktikan bahwa LMDH adalah bagian dari solusi di negeri ini.

Kang Wahyu Gunawan. Berbeda dengan pegiat LMDH yang memang benar benar berasal dari desa hutan dan menjadi pengurus LMDH, Kang Wawan ini merupakan pengecualian. Beliau adalah Dosen yang tinggal di kota. Tetapi Kang Wawan mengikhlaskan dirinya untuk ikut bergiat dengan menjadi Pengurus di Paguyuban LMDH Jawa Barat bidang penelitian dan pengembangan. Yang di lakukan oleh Beliau adalah melakukan riset yang kemudian hasilnya di implementasikan untuk pemberdayaan masyarakat desa hutan, sekaligus mengembangkan berbagai inovasi dan model pemberdayaan terutama dalam hal pengembangan usaha ekonomi produktif.

Kang Darsono. Salah satu mbahnya LMDH Jawa Tengah adalah Kang Darsono yang tinggal di Desa Ketenger Baturaden masuk wilayah KPH Banyumas Timur. Karena itu beliau selalu di tempatkan sebagai penasehat. Bergiat di LMDH dengan memberikan pelayanan bagi masyarakat desa hutan yang membutuhkan bagi Kang Darsono adalah bagian dari melayani Tuhan. Menjadi Penggerak Jaminan Sosial Indonesia untuk memberikan perlindungan jaminan social kecelakaan kerja dan jaminan kematian bagi seluruh pekerja warga LMDH adalah kerja pelayanan kepada Tuhan yang dalam 2 tahun terahir ini kang Darsono lakukan dengan sungguh-sungguh. Selain itu Kang Darsono juga sedang mengembangkan ternak lalat tentara hitam untuk mengatasi masalah sampah dan mewujudkan kedaulatan pangan mandiri ikan dan unggas

Kang Agus Suryo. Selalu memperkenalkan dirinya sebagai wong alas roban, Kang Agus Suryo yang tinggal di Subah Batang KPH Kendal ini adalah sahabat dengan mobilitas yang luar biasa. Melalui Gerakan Melek Aksara bagi masyarakat desa hutan (Gerak Mesra Wong Alas) pada tahun 2007 -- 2011 Kang Agus Suryo sebagai panglima Gerak Mesra hamper setiap minggu berkeliling LMDH Jawa Tengah untuk membagi dan memantau program Gerak Mesra dan Pendidikan Kesetaraan Paket B dan Paket C. Puji Tuhan, berkat kerja keras Kang Agus, lebih dari 146.000 warga desa hutan terbebas dari Buta Aksara. Sekitar 18.000 warga desa hutan menyelesaikan pendidikan Paket B Setara SMP dan lebih dari 25.000 yang berhasil lulus Paket C Setara SMA.

Kang Triono. Lelaki  dengan julukan " penjelajah sewu kuto" karena seringnya berkeliling untuk mengurus LMDH yang terlibat dalam program Gerak Mesra dan Pendidikan Kesetaraan serta Pendidikan Anak Usia Dini bagi anak-anak desa hutan pada periode 2007 -- 2011 ini berdomisili di KPH Cepu. Kang Triono, salah satu sahabat yang banyak terlibat dalam inisiasi program terutama di Paguyuban LMDH Jawa Tengah. Karena posisinya sebagai Sekretaris Gugah Jateng. Kang Tri ini orang yang sangat perhatian dan peduli pada pendidikan anak-anak usia dini. Saking pedulinya, rumah pribadinya di desa Bleboh di jadikan tempat belajar Paud.

Kang Bambang Kiswanto. Adalah pegiat LMDH yang sudah purna tugas sebagai Aparatur Sipil Negara di dunia pendidikan dengan jabatan terahirnya sebagai Kepala Sekolah SMP di Randublatung Blora. Dengan pengalamannya di dunia pendidikan, Kang Bambang saat ini di daulat untuk mengurus pendidikan bagi masyarakat desa hutan Jawa sebagai Ketua Lembaga Pendidikan Masyarakat desa Hutan ALMADHINA.

Kang Hadi Purnomo. Sahabat yang satu ini tinggal Purwodadi Grobogan Jawa Tengah. Di tahun 2007 -- 2010 kang Hadi sering ke Purwokerto dengan naik sepeda motor meski menembus hujan dan dingin. Kemampuannya bergaul dengan banyak orang membuat Kang Hadi bisa mengakses banyak program untuk LMDH di KPH Purwodadi. Salah satu kemampuan yang juga menjadi hobi sekaligus sumber rejeki adalah bermain orgen. Karena itu meskipun usianya sudah kepala lima tetapi sosoknya masih terlihat seperti mahasiswa... cakep dan menggoda. He he he.....

Kang Suparman. Pegiat LMDH yang juga menjabat sebagai Kepala Desa 3 (tiga) periode ini bertempat tinggal di Kabupaten Wonogiri masuk wilayah kerja KPH Surakarta. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum Asosiasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan Indonesia (ALMADHINA). Kang Parman adalah pegiat LMDH yang sangat rajin menghadiri pertemuan-pertemuan LMDH meskipun di sibukkan dengan kerja-kerja sebagai Kepala Desa.

Kang Gatot Mulyadi. Pegiat LMDH dari KPH Kendal yang juga sebagai ketua asosiasi LMDH Kendal sejak awal implementasi PHBM sangat serius dan total mengabdikan hidupnya untuk memberdayakan masyarakat desa hutan. Berbagai terobosan inovatif sudah dilakukan oleh Kang Gatot, termasuk menginisiasi upaya mensejahterakan masyarakat desa hutan melalui Digital entrepreneur (Digipreneur). Salah satu yang saya kagumi dari sosok Kang Gatot adalah "Pantang menyerah" bagi Kang Gatot tidak ada kata gagal sepanjang khayat masih di kandung badan.

Kang Tirtonadi. Khusus pegiat LMDH yang satu ini, saya tidak pernah mengakuinya sebagai sahabat. Tetapi Kang Tirtonadi adalah musuh sepanjang hidup. Atau musuh bebuyutan. Lelaki asli Linggo asri Kajen Pekalongan ini merupakan salah satu pioneer dalam mengembangkan wisata berbasis kawasan. Dia sudah mampu menyulap Kali Paingan di Linggo Asri yang tadinya semak belukar menjadi kawasan wisata yang mendatangkan pundi-pundi pendapatan bagi LMDH. Dalam hal membangun usaha dan kewirausahaan social sampai saat ini saya masih kalah dari Kang Tirto. Tetapi saya selalu meyakinkan diri saya sendiri bahwa suatu saat saya pasti  akan mampu mengalahkan musuh yang satu ini.

Kang Mashudi. Kalau Kang Tirtonadi adalah musuh abadi, maka Kang Mashudi seorang pendidik dan ustadz yang juga pegiat LMDH di Pekalongan Timur ini adalah musuh sejati. Kedalaman pengetahuan Kang Mashudi juga ketrampilan mengolah kata menjadi kalimat yang baik, benar dan indah adalah kemampuan yang sulit di tandingi. Dalam banyak hal saya selalu kalah dari beliau. Kemenangan saya adalah saya sudah berkali-kali sowan dan silaturrahmi ke rumah Kang Mashudi tapi beliaunya belum pernah datang berkunjung ke tempat saya.

Kang Karta. Lelaki dengan segudang organisasi ini bertempat tinggal di Salem Brebes masuk wilayah KPH Pekalongan Barat. Selain menjadi ketua paguyuban LMDH Pekalongan Barat, Kang Karta juga menyandang banyak jabatan seperti Ketua Karang Taruna Kecamatan, Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka, Ketua Pengurus Anak Cabang Pemuda Pancasila Salem, Ketua Komunitas motor trabas Nalaxtaz dan sehari harinya menjadi Kepala Puskesmas Salem.

Kang Wajib. Berjenggot panjang dan berkopyah putih adalah ciri khas penampilannya di mana saja. Pegiat LMDH yang bertempat tinggal di kawasan wisata Guci Tegal ini memang banyak menginspirasi saya untuk menjadi makhluk Tuhan yang selalu ingat akan kewajiban makhluk kepada Sang Kholik. Bergiat di LMDH dengan menjaga tetap lestarinya hutan dan berupaya mensejahterakan masyarakat desa hutan sesungguhnya adalah bagian dari pengabdian kita kepada Tuhan.

Kang Rukat. Masih dari KPH Pekalongan Barat, Kang Rukat yang biasa di panggil tuan Takur adalah sahabat yang sangat total dalam upaya mencerdaskan kehidupan warga desa hutan melalui pendidikan masyarakat (Pendidikan non formal dan informal). Rumahnya di Salem Brebes di jadikan tempat untuk melayani warga desa hutan belajar dengan mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang di berinama PKBM WONG ALAS.

Kang Estu Susilo. Gunung Guelis Learning Centre (GGLC) adalah salah satu karya inovatif dari Kang Estu sejak setahun yang lalu menunjukkan keseriusan dan semangat Kang Estu dalam membuktikan "Forest for People". Pegiat LMDH dari Bantarkawung Pekalongan Barat ini memang sangat tertantang untuk bisa mewujudkan model pendidikan bagi masyarakat desa hutan yang terintegrasi dengan pemberdayaan usaha ekonomi produktif dengan memanfaatkan potensi sumberdaya hutan agar masyarakat desa hutan terbebas dari kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan.

Mbakyu Purwati. Perempuan hebat dari desa Karangkemiri Kecamatan Jeruk Legi Kabupaten Cilacap ini adalah pegiat LMDH yang mulai bergabung sejak tahun 2007 sebagai coordinator program Gerak Mesra di Kabupaten Cilacap. Mbakyu Purwati adalah istri dari kang Kusnadi ketua Paguyuban LMDH BKPH Jatilawang yang juga menjadi Kepala Desa 3 Periode. Bersama Mbakyu Purwati kita mendirikan Lembaga Pendidikan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) pada tahun 2008. Saat ini mbakyu Purwati adalah Bendahara umum Asosiasi LMDH Indonesia dan kesehariannya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cilacap

Kang Rohim. Anak muda dari Jember Jawa Timur ini menjadi salah satu inspirasiku dalam bergiat di LMDH. Meski masih sangat muda dan terhitung "baru" di komunitas wong alas, tetapi kiprah dan totalitasnya dalam berjuang mempertahankan eksistensi hutan Jawa, memperkuat kelembagaan LMDH dan keberpihakannya kepada masyarakat desa hutan memang sungguh luar biasa. Karena itulah kang Rohim mendapatkan kepercayaan dari temen-temen Jawa Timur untuk menahkodai Perhimpunan Lembaga Masyarakat Desa Hutan  (PLMDH) Jawa Timur.

Kang Yahmani. Pegiat LMDH dari Tuban Jawa Timur ini sepertinya "sehati" dengan Kang Rohim. Setiap kegiatan LMDH di mana Kang Rohim, hamper di pastikan ada Kang Yahmani yang menemani. Seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Selain bergiat di LMDH, Kang Yahmani juga pegiat pendidikan yang juga aktif di berbagai organisasi dan kegiatan keagamaan.

Kang Harmadi. Sosok dan kumisnya mengingatkan saya pada suami artis dangdut terkenal asal Jawa Timur. Kang Harmadi lelaki hebat pegiat LMDH dari Banyuwangi Jawa Timur, kiprahnya sungguh menginspirasi saya. Agrowisata Durian Garden Songgon, merupakan salah satu bukti kecerdasan dan kemampuan kang Harmadi mengelola potensi sumberdaya alam. Dan seperti pada umumnya pegiat LMDH, Kang Harmadi juga aktif di berbagai organisasi seperti Forum UMKM Banyuwangi, Wisata juga Advokat.

Kang Supangat. Ketua paguyuban LMDH Kabupaten Trenggalek ini posisinya hamper sama dengan Bupati. Karena 86 % desa di Kabupaten Trenggalek adalah desa hutan (Semoga suatu saat saya bertemu Kang Pangat dan sudah menjadi Bupati Trenggalek). Penampilannya yang tenang dan kalem bertolak belakang dengan semangat dan kiprahnya dalam membela dan memperjuangkan kepentingan LMDH. Secara swadaya Kang Pangat dan temen-temen LMDH Trenggalek berjuang mengupayakan terbitnya  Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutaan (KULIN KK) dengan datang langsung mengantarkan usulan ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kang Subiyanto. Pria paling ganteng sak dunyo (Kata ibunya) kelahiran Pamekasan Madura Jawa Timur pada  5 Oktober 1973 adalah seorang pendidik yang karena kepeduliannya pada hutan dan masyarakat desa hutan membuatnya terjun bergiat di LMDH. Pertama kali saya bertemu Kang Biyanto saat Kongres LMDH Jawa ke 2 di Ponpes Al Amin Tasikmalaya Jawa Barat dan kemudian sama-sama menjadi pengurus PMDHI periode pertama di bawah pimpinan Kang Saefudin Jawa Barat. Sesungguhnya saya berharap banyak pada Kang Biyanto untuk bisa membawa jaringan LMDH Jawa  lebih kuat. Namun kesibukan dan tanggungjawab beliau dalam mengelola pendidikan di lingkungannya membuat saya menjadi sangat maklum.

Masih terdapat ribuan pegiat LMDH Jawa dengan karya-karya hebat yang suatu saat akan saya tulis satu persatu untuk kemudian menjadi sebuah buku "Kumpulan kisah inspiratif wong alas" seperti kisah Kang Fajar Ponorogo, Kang Darno Kediri, Kang Sudarlim Tuban, Kang Ali TubanMbah Buang di Jombang, Mbah Jumali, Kang Agus, Kang Nasarudin Latif di Madiun, Kang Indra di Banyuwangi, Kang Antok Pajaran,Kang Heru Probolinggo, Kang Fauzan Jember,Kang Safuan Bojonegoro, Kang Lukman, Kang Husen, Kang Andi, H. Mahfud, Kang Nace Permana Jawa Barat, Kang Tikno Magelang, Kang Sumardi dan Kang Kasmuri Pati, Kang Parlan Mantingan, Mbah Yadi Blora,Kang Mulyadi Semarang, Kang Puryanto Telawa, Kang Hadi Pemalang, Kang Imam Nurhuda Pekalongan, Kang Ismartoyo Mantingan,Kang Kosim Purworejo, Kang Kamsi Gombong, Kang Agus Eko S Balapulang, Kang Nisro Wonosobo, Kang Romadhon sang Kyai Kopi Tarzan Dieng,Kang Saptono jepara, Kang Seful, Kang Doyeng Cilacap, Kang Sugeng Banjarnegara, Kang Surya Gundih,Kang Wanuri Petungkriono, Kang Yatno Tawangmangu , Abah Saep Rochili Waru Mukti, Kang Haryoto Dermaji, dan masih banyak nama-nama lain. Mereka adalah sahabat-sahabat yang menginspirasi dengan keragaman karya dan inovasinya dalam mengurus hutan dan memberdayakan masyarakat desa hutan.

Ada beberapa sahabat pegiat LMDH yang sudah mendahului kita mengahadap Tuhan. Di Jawa Tengah beberapa diantaranya adalah : Kang Hindun Wonogiri, Kang Eko Cepu, Kang Bambang dan Kang Slamet Kebon Harjo, Mbah Yono Secang Magelang,Kang Pikpik Garut, Kang Suparman Wonogiri,Kang Indra Gunawan Banyuwangi (Lahumul faatihah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun