Mohon tunggu...
Muhamad Adib
Muhamad Adib Mohon Tunggu... Buruh - Wong Alas

Jadikan masyarakat desa hutan,nafas Pembangunan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Para Pegiat LMDH

26 Juli 2022   18:34 Diperbarui: 26 Juli 2022   18:37 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kang Triono. Lelaki  dengan julukan " penjelajah sewu kuto" karena seringnya berkeliling untuk mengurus LMDH yang terlibat dalam program Gerak Mesra dan Pendidikan Kesetaraan serta Pendidikan Anak Usia Dini bagi anak-anak desa hutan pada periode 2007 -- 2011 ini berdomisili di KPH Cepu. Kang Triono, salah satu sahabat yang banyak terlibat dalam inisiasi program terutama di Paguyuban LMDH Jawa Tengah. Karena posisinya sebagai Sekretaris Gugah Jateng. Kang Tri ini orang yang sangat perhatian dan peduli pada pendidikan anak-anak usia dini. Saking pedulinya, rumah pribadinya di desa Bleboh di jadikan tempat belajar Paud.

Kang Bambang Kiswanto. Adalah pegiat LMDH yang sudah purna tugas sebagai Aparatur Sipil Negara di dunia pendidikan dengan jabatan terahirnya sebagai Kepala Sekolah SMP di Randublatung Blora. Dengan pengalamannya di dunia pendidikan, Kang Bambang saat ini di daulat untuk mengurus pendidikan bagi masyarakat desa hutan Jawa sebagai Ketua Lembaga Pendidikan Masyarakat desa Hutan ALMADHINA.

Kang Hadi Purnomo. Sahabat yang satu ini tinggal Purwodadi Grobogan Jawa Tengah. Di tahun 2007 -- 2010 kang Hadi sering ke Purwokerto dengan naik sepeda motor meski menembus hujan dan dingin. Kemampuannya bergaul dengan banyak orang membuat Kang Hadi bisa mengakses banyak program untuk LMDH di KPH Purwodadi. Salah satu kemampuan yang juga menjadi hobi sekaligus sumber rejeki adalah bermain orgen. Karena itu meskipun usianya sudah kepala lima tetapi sosoknya masih terlihat seperti mahasiswa... cakep dan menggoda. He he he.....

Kang Suparman. Pegiat LMDH yang juga menjabat sebagai Kepala Desa 3 (tiga) periode ini bertempat tinggal di Kabupaten Wonogiri masuk wilayah kerja KPH Surakarta. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum Asosiasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan Indonesia (ALMADHINA). Kang Parman adalah pegiat LMDH yang sangat rajin menghadiri pertemuan-pertemuan LMDH meskipun di sibukkan dengan kerja-kerja sebagai Kepala Desa.

Kang Gatot Mulyadi. Pegiat LMDH dari KPH Kendal yang juga sebagai ketua asosiasi LMDH Kendal sejak awal implementasi PHBM sangat serius dan total mengabdikan hidupnya untuk memberdayakan masyarakat desa hutan. Berbagai terobosan inovatif sudah dilakukan oleh Kang Gatot, termasuk menginisiasi upaya mensejahterakan masyarakat desa hutan melalui Digital entrepreneur (Digipreneur). Salah satu yang saya kagumi dari sosok Kang Gatot adalah "Pantang menyerah" bagi Kang Gatot tidak ada kata gagal sepanjang khayat masih di kandung badan.

Kang Tirtonadi. Khusus pegiat LMDH yang satu ini, saya tidak pernah mengakuinya sebagai sahabat. Tetapi Kang Tirtonadi adalah musuh sepanjang hidup. Atau musuh bebuyutan. Lelaki asli Linggo asri Kajen Pekalongan ini merupakan salah satu pioneer dalam mengembangkan wisata berbasis kawasan. Dia sudah mampu menyulap Kali Paingan di Linggo Asri yang tadinya semak belukar menjadi kawasan wisata yang mendatangkan pundi-pundi pendapatan bagi LMDH. Dalam hal membangun usaha dan kewirausahaan social sampai saat ini saya masih kalah dari Kang Tirto. Tetapi saya selalu meyakinkan diri saya sendiri bahwa suatu saat saya pasti  akan mampu mengalahkan musuh yang satu ini.

Kang Mashudi. Kalau Kang Tirtonadi adalah musuh abadi, maka Kang Mashudi seorang pendidik dan ustadz yang juga pegiat LMDH di Pekalongan Timur ini adalah musuh sejati. Kedalaman pengetahuan Kang Mashudi juga ketrampilan mengolah kata menjadi kalimat yang baik, benar dan indah adalah kemampuan yang sulit di tandingi. Dalam banyak hal saya selalu kalah dari beliau. Kemenangan saya adalah saya sudah berkali-kali sowan dan silaturrahmi ke rumah Kang Mashudi tapi beliaunya belum pernah datang berkunjung ke tempat saya.

Kang Karta. Lelaki dengan segudang organisasi ini bertempat tinggal di Salem Brebes masuk wilayah KPH Pekalongan Barat. Selain menjadi ketua paguyuban LMDH Pekalongan Barat, Kang Karta juga menyandang banyak jabatan seperti Ketua Karang Taruna Kecamatan, Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka, Ketua Pengurus Anak Cabang Pemuda Pancasila Salem, Ketua Komunitas motor trabas Nalaxtaz dan sehari harinya menjadi Kepala Puskesmas Salem.

Kang Wajib. Berjenggot panjang dan berkopyah putih adalah ciri khas penampilannya di mana saja. Pegiat LMDH yang bertempat tinggal di kawasan wisata Guci Tegal ini memang banyak menginspirasi saya untuk menjadi makhluk Tuhan yang selalu ingat akan kewajiban makhluk kepada Sang Kholik. Bergiat di LMDH dengan menjaga tetap lestarinya hutan dan berupaya mensejahterakan masyarakat desa hutan sesungguhnya adalah bagian dari pengabdian kita kepada Tuhan.

Kang Rukat. Masih dari KPH Pekalongan Barat, Kang Rukat yang biasa di panggil tuan Takur adalah sahabat yang sangat total dalam upaya mencerdaskan kehidupan warga desa hutan melalui pendidikan masyarakat (Pendidikan non formal dan informal). Rumahnya di Salem Brebes di jadikan tempat untuk melayani warga desa hutan belajar dengan mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang di berinama PKBM WONG ALAS.

Kang Estu Susilo. Gunung Guelis Learning Centre (GGLC) adalah salah satu karya inovatif dari Kang Estu sejak setahun yang lalu menunjukkan keseriusan dan semangat Kang Estu dalam membuktikan "Forest for People". Pegiat LMDH dari Bantarkawung Pekalongan Barat ini memang sangat tertantang untuk bisa mewujudkan model pendidikan bagi masyarakat desa hutan yang terintegrasi dengan pemberdayaan usaha ekonomi produktif dengan memanfaatkan potensi sumberdaya hutan agar masyarakat desa hutan terbebas dari kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun