Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sawo Kembar

3 Juli 2023   08:46 Diperbarui: 3 Juli 2023   08:49 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tak sulit mencari orang di masa kini. Apalagi, orang itu punya banyak karya di mana-mana. Lagi pula, setiap tulisannya memang mudah dicari," kata Santi.

Percakapan terus berlanjut hingga Santi mengetahui satu hal tentang sawo. Tak hanya itu, ia juga menjadi marah dan membenci pohon sawo. Ketika bertemu pohon sawo di mana saja. Ada perasaan ingin meludahinya. Santi jadi mengerti kenapa Jarwo begitu menyukai pohon sawo.

***

Jejak langkah terus berjalan. Gereja sawo kembar menjadi tujuan pertama Jarwo dan Harni untuk berpergian. Gereja itu menghadap ke barat. Tepat dua puluh kilometer lagi ada lapangan sawo.

"Kita akan mengunjungi wisata sawo. Semua yang bernama sawo akan kita datangi hari ini," ujar Harni pada Jarwo.

"Kenapa harus sawo ? Aneh saja. Apa hebatnya sawo ?" tanya Jarwo yang masih tak mengerti. Ia heran, kenapa liburan semesteran hanya dipakai untuk mengunjungi tempat bernama sawo.

"Setelah itu. Kita akan membeli bibit sawo. Lalu, tanam di depan rumah. Mungkin bisa juga di pot. Biar bisa dibawa ke mana-mana. Apalagi, aku mau punya rumah banyak," ujar Harni pada Jarwo.

Percakapan itu ternyata menjadi perpisahan antara Harni dan Jarwo. Tak ada yang salah, sebab mereka saling mencintai.

***

Pulang kerja, Santi sudah dipenuhi amarah. Ia kesal, bagaimana mungkin suaminya masih mencintai wanita lain, bahkan ketika sudah menikah dengannya.

Beberapa saat setelah menuju gang rumah, akhirnya Santi sampai rumah. Kini, malah tidak mengenali halaman depan rumahnya. Rimbun penuh pohon, terutama ada bunga warna kuning kesukaannya. Tepat di depannya berdiri Jarwo dengan kotak hadiah, bertuliskan "Selamat ulang tahun, istriku,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun