Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membawa Ember

30 Maret 2023   09:30 Diperbarui: 30 Maret 2023   09:30 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Haryo terdiam. Ia teringat pertama kali keinginannya dituruti oleh Bapak. Keinginan untuk makan enak. Mungkin, kini dia bisa makan enak sampai puas. Tapi, tidak bersama dengan Bapak.

***

Membawa ember, Haryo berjalan menyusuri kota. Menawarkan air dan ikan. Ia berjualan ikan, perlahan tabungannya banyak. Ada penawaran kios kecil. Jarwo menerima. Kios itu digunakannya untuk berjualan ikan.

"Saya ada empang di belakang rumah. Tidak terpakai, mungkin kalau kamu mau bisa digunakan !" begitu ujar pemilik kios.

Seperti mendapatkan dukungan, Jarwo tidak melewatkan kesempatan. Ikan untuk berjualan semakin banyak.

"Saya mau beli ikan dan pakannya sekalian. Ini harganya berapa ?" ujar perempuan berkerudung hitam,

"Lima puluh ribu saja !" ujar Haryo.

Merasa murah, perempuan tadi menceritakan tempat penjual ikan itu. Dan kini, perempuan itu menjadi istrinya Haryo.

Godean, 30 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun