"Bukannya kemarin sudah datang ? Tidak demikian adanya ?"
Jarwo kebingungan. Ia ingin mengirimkan tabung hijau itu, tapi ragu. Bukankah harusnya bisa beli yang biru. Memberi bukan peruntukannya, meski agak mahal. Bukankah itu juga penipuan, ketakutan Jarwo tidak terjawab.
***
"Aku mau memakai kalung, perlahan dan pasti untuk menikmati pagi !"
Semua kicau burung, menata kembali harapan Jarwo untuk berbagi. Ia meyakini, bahwa setiap pencariannya memberi arti. Kadang, jalan tak dimengerti. Tabung hijau sulit didapat. Tapi, langkah tetap dilanjutkan.
"Kelak ini akan jadi perjuangan. Meski ditukar dengan banyak uang, tidak mungkin tergantikan !"
Sementara waktu terus berjalan, sore tiba. Jalanan macet, langkah terasa berat. Bersama motor tua, Jarwo membawa tabung hijau. Memberi banyak senyuman. Bahkan pada mereka yang tidak dikenal.
"Semoga semua berbahagia, dalam langkah dan harapan mereka !"
Tak terasa, Jarwo menangis kembali. Ia ingat, belum ada uang untuk mencari energi. Entah dalam tabung hijau atau dalam perut mungilnya. Tapi, langkah harus terus dilanjutkan.
"Energi memang bisa dicari, tapi dia tak mudah ditemui !"
Jarwo berusaha terus pergi. Menata kembali, setiap tabung hijaunya.
"Ada gas, Mas ?"
Kini, Jarwo terbangun dari mimpi panjangnya.
Godean, 27 Maret 2023