Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jathilan Pasar Malam

29 Januari 2023   08:10 Diperbarui: 29 Januari 2023   08:14 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Tidak akan pernah ada harapan. Semua sudah pupus. Mendengar suaminya meninggal, Bu Heni merasa bersalah. Kalau saja ia tidak banyak menuntut. Pasti suaminya masih ada. Banyak utang harus dibayarkan. Cicilan sepeda motor belum lunas. Semua itu ditumpahkan dalam tangisan.

"Pak. Maafkan aku ! Sekarang dirimu bebas bermain motor kesayanganmu di surga. Bukan demi uang. Tapi untuk kebahagiaanmu sendiri !" guman Bu Heni. Tatapan wajahnya sayu. Melihat suaminya terbujur kaku. Ibadah penghiburan siap dimulai.

"Bu. Mari, kita mulai ibadahnya. Semoga semua baik-baik saja !" ujar seorang berbaju hitam. Bagian leher bajunya ada tanda warna putih. Orang sering menyebutnya pendeta.

"Baik. Pak Pendeta" derai air mata masih terasa. Kala itu, Erni masih kecil. Belum mengerti artinya peti putih itu. Ketika ditanya kemana Bapaknya. Erni diajari menjawab.

"Bapak melihat jathilan di pasar malam !"

Jawaban yang tak melegakan. Kenapa orangtua melihat pasar jathilan ? Kenapa di pasar malam. Hingga tumbuh dewasa, Erni tak kunjung mengerti, Bapaknya meninggal terpeleset saat mengambil saweran.

***

Motor sudah siap melaju. Pasar malam mulai ramai. Semua penonton ingin melihat. Sebuah tong raksasa. Wahana baru di pasar malam. Bisa dikatakan, karena tong raksasa itu. Pasar malam menjadi laris.

"Kita akan pesta malam ini !" seru Pak Haryo.

"Ini lintasan sulit. Istriku tidak mengizinkan. Aku takut !" ucap kawannya cemas. Baru pertama kali, menaiki motor dengan lintasan tong besar. Berputar dalam tong. Merasakan kecemasan. Kalau tergelincir sedikit saja, bisa habis kejatuhan motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun