Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sangkar Burung Kicau

24 Januari 2023   15:00 Diperbarui: 24 Januari 2023   15:03 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Darso menjadi anggota terlama dari komunitas burung kicau di dekat pasar. Meski ada tempat gantangan burung lain, bahkan yang lebih bagus. Pak Darso tetap memilih ke tempat itu. Ia dan teman-temannya memberi nama kelompok mereka dengan sebutan Pedagang Besar. Itu akronim dari pengangguran dalam gang belakang pasar. Sebenarnya itu usulan Pak Darso, ia dulu kesal karena menganggur dan sering ditanya tetangganya.

"Sekarang kerja dimana?"

"Jadi pedagang besar !"

Ketika sudah dijawab, baru akan berhenti bertanya. Kalau jawabannya tak memuaskan, baru bermunculan saran tak diminta. Pak Darso menjadi akrab dengan semua pemilik burung kicau kelompok Pedagang Pasar itu.

Para pemelihara burung yang datang bisa bermacam-macam. Tentu kebanyakan dari mereka adalah para pejabat dan pekerja formal tak punya hiburan. Di tempat gantangan burung, ada banyak lomba untuk kicauan burung. Bisa tergantung jenis burung. Tak jarang, sangkar yang dibawa turut menentukan kelas perlombaan.

"Lihat. Itu sangkarnya hanya dari kayu. Pasti burung murahan !"

"Masa. Sangkar plastik seperti itu mau ikut perlombaan."

Begitulah, percakapan malah bukan pada burung yang mau dilombakan. Jenis bahan untuk membuat sangkar juga turut berlomba.

"Bagaimana jika istrimu tahu bahwa pagi ini kamu beli sangkar dan burung baru lagi ?"

"Itu murai batu? Pasti mahal sekali !"

Percakapan dua orang laki-laki di samping Pak Darso. Tawa mereka perlahan terdengar. Seorang pemuda menggendong sangkar nampak diperhatikan oleh Pak Darso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun