Sialan. Kakek tua itu juga mau memburuku. Sebuah kurungan usang dipersiapkan. Aku melihat dia asyik membuat jebakan.
        "Aku ingat. Dulu prenjak tamu berkicau. Sejam setelahnya, kau datang dengan membawa banyak barang !" kenang seseorang.
        "Apa itu ?"
        "Lamaran. Kau melamarku. Dulu, burung prenjak tamu juga menjadi penanda !"
        Orang-orang mulai mengatakan. Kalau prenjak tamu berkicau di sebelah selatan rumah. Itu juga menjadi penanda. Ada kabar kematian.
        "Kita berpisah di sini saja !"
        "Ada apa?"
        Kicauan prenjak tamu juga terdengar. Tampak sepasang kekasih menyudahi hubungan. Tak hanya itu, yang perempuan memilih lompat dari jembatan bersama bayi dalam kandungan.
        "Kenapa dia bunuh diri?"
        "Kau tak dengar prenjak tamu?"
        "Ia jadi istri simpanan pejabat. Sudah hamil ditinggal begitu saja !"