Yu Parmi hanya memeluk anak menantunya itu. Sebagai mertua, ia tidak ingin pilih kasih dengan membela anaknya. Baginya kini, semua adalah anaknya. Di tengah banyaknya kebanggaan karena anak pertamanya jadi orang berhasil. Yu Parmi dan menantunya menyimpan kesedihan mereka.
        "Bu, aku haus !" kata seorang anak laki-laki haus.
        Yu Parmi melihat perkataan anak itu tiap kali ia berdoa. Hingga, kalau ada orang yang haus atau lapar. Yu Parmi merasa, kalau ia perlu menolong. Takut, anaknya diperlakukan demikian juga.
        Hingga setelah selesai berdoa, Yu Parmi mendengar sayup perkataan seorang lelaki di kayu salib.
"Bu, ini anakmu !"
***
                                        Godean, 21 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H