Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Doa Pagi Perempuan Penjual Nasi Bungkus

21 Januari 2023   05:00 Diperbarui: 25 Januari 2023   20:46 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Yu Parmi hanya memeluk anak menantunya itu. Sebagai mertua, ia tidak ingin pilih kasih dengan membela anaknya. Baginya kini, semua adalah anaknya. Di tengah banyaknya kebanggaan karena anak pertamanya jadi orang berhasil. Yu Parmi dan menantunya menyimpan kesedihan mereka.

                "Bu, aku haus !" kata seorang anak laki-laki haus.

                Yu Parmi melihat perkataan anak itu tiap kali ia berdoa. Hingga, kalau ada orang yang haus atau lapar. Yu Parmi merasa, kalau ia perlu menolong. Takut, anaknya diperlakukan demikian juga.

                Hingga setelah selesai berdoa, Yu Parmi mendengar sayup perkataan seorang lelaki di kayu salib.

"Bu, ini anakmu !"

***

                                                                                Godean, 21 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun