"Halo teman-teman. Maaf terlambat, tadi jalannya macet sekali !" teriak Yudha. Ia mencopoti perlengkapan berkendaranya. Berjalan menuju mereka, tak menyalami. Hanya langsung minum dan duduk. Sedikit cerita soal perjalanan, tentu juga soal impian hidup. Lalu, acara di mulai.
"Kami tadi cemas Pak. Kami mengira Mas Yudha tidak akan datang. Kebingungan mencari ganti bagaimana," keluh seorang siswi. Nampak ia akan menjadi pembawa acara di malam hari itu. Semua siswa berpakain merah, natal telah tiba. Senyuman dan jeda sebentar di antara banyak pilihan kegiatan seperti main game dilakukan.
"Begitulah, datangnya pasti tepat waktu dan membuat kecemasan tersendiri," sahut seorang teman yang lain.
Percakapan dilanjutkan, perayaan natal dimulai dengan senang. Ada penyalaan lilin. Sedikit pembinaan karakter.
"Karakter seperti apa ini ? Pembinaan karakter tidak bisa satu malam, tentu butuh waktu seumur hidup, kita tertawa bersama saja!" ujar Mas Yudha pada saat sesi pembinaan karakter.
"Kita mau punya karakter Pancasila!" seru seorang siswa.
Guru lain dan tamu undangan tersenyum. Nampak keberhasilan mereka untuk memancing pertanyaan. Memangnya, apa yang dimaksudkan dengan karakter Pancasila. Bukan soal teori saja, ada realita. Menyenangkan ketika bisa melihat semuanya baik-baik saja. Karena bukan tidak mungkin, mereka yang duduk bersama itu adalah calon koruptor yang baik dan benar. Bisa juga menjadi calon penentu kebijakan yang terpisah dari realita kehidupan. Hidup tak ada yang bisa mengerti.
***
Pergantian waktu terjadi, semua hal banyak berubah. Ada canda yang bisa datang, hanya sebentar saja. Kesepian menjadi kawan, bisa juga menjelma menjadi air mata. Hasrat mencoba untuk memelihara harapan kecil.
"Mas, besok bertemu dengan anak-anak SMP ya, kita belajar bersama. Motivasi untuk terus melangkah dengan senang, berjuang dengan banyak harapan!" ujar Bu Harti. Perkataan itu dalam sebuah pesan, mengusik Yudha dalam permenungannya.
"Iya, Bu. Sampai jumpa besok. Semoga kita bisa terus untuk bersyukur. Baik untuk diperjuangkan setiap kehidupan," jawab Yudha.