Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Becak Tugiman

27 Desember 2022   13:45 Diperbarui: 27 Desember 2022   13:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Tugiman membawa buku di becaknya supaya dia bisa membaca. Ia ingin bisa menjadi sarjana, biar pantas kalau menikah dengan Asih. Tapi, keinginannya hanya menjadi impian saja. Asih menolak cintanya, ia ingin membereskan urusan keluarganya terlebih dahulu. Tugiman hanya bisa membayangkan, Asih serupa burung dalam sangkar yang dibawanya itu. Tugiman tahu, alasan Asih menikah bukan karena cinta, tapi terpaksa untuk membayar hutang. Makanya, kalau yang naik becak Asih, sangkar burung diletakkannya karena pujaan hati sudah bersama.

            "Mas, terima kasih ya. Sudah mengantarkan sampai rumah. Jadinya berapa, Mas?" tanya Asih.

            "Sudah, tidak usah membayar saja. Lagian, besok mau semesteran untuk Nia kan. Pasti, Asih sedang butuh banyak uang. Aku minta lotek saja," ujar Tugiman. Ia merapikan buku di becaknya sambil berharap bisa makan lotek gratis di warung Asih.

            Asih tersenyum dan membantu Tugiman merapikan buku di becaknya. Ia merasakan cerita di masa lalunya hidup kembali. Cerita yang menjadikan alasan Tugiman memilih bekerja demi adik-adiknya bisa sekolah, cerita yang membuat dia menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Semua tentang pengorbanan.

                                                            Pasar Bibis, 27 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun