Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sapaan

21 Desember 2022   22:30 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                "Selamat malam, Mbak. Ini saya Kris. Saya mau bertemu dengan Pak Rudi. Apakah Pak Rudinya ada?" kata Kris ketika bertemu dengan perempuan separuh baya. Perempuan itu nampak membawa pengepel lantai. Kris mengira itu adalah pembantunya Pak Rudi.

                "Mari, Mas. Tapi, Pak Rudinya belum pulang. Itu ada Bu Rudi di dalam," jelas perempuan itu.

                "Bu Rudi itu siapa?" jawab Kris dengan polosnya

                "Istrinya Pak Rudi,"

                Kris hanya terdiam. Ia merasa tidak nyaman lagi. Kenapa disebutkan Bu Rudi. Apa benar, namanya Rudi. Tak lama kemudian, perempuan paruh baya dengan kacamata keluar dari pintu depan.

                "Ada apa? Mas ini siapa?" kata perempuan itu. Ia yang disebutkan bernama Bu Rudi.

                "Saya Kris, Bu. Ibu ini siapa?"jawab Kris.

                "Saya Bu Rudi. Ada keperluan apa ya Mas?" jawab perempuan itu dengan bangga. Kalau bisa menyebut namanya Bu Rudi.

                Kris membawa permenungannya sendirian. Ia bertanya pada dirinya sendiri. Kenapa sapaan pertama harus Bapak? Kenapa perempuan lebih bangga dipanggil dengan nama suaminya?

                "Itu budaya, Mas. Laki-laki itu pemimpin dan utama. Jadi harus disebutkan awal. Lalu, laki-laki harus bisa menjaga nama baik. Sehingga nama istrinya akan turut menjadi baik juga. Semacam kepatutan," jelas Pak RT ketika suatu malam Kris menceritakan kegalauannya.

                "Tapi itu penindasan, Pak. Ada relasi kuasa dalam sapaan itu?" jawab Kris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun