Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Burung Satu Sangkar

16 Desember 2022   15:15 Diperbarui: 16 Desember 2022   15:32 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mau sampai kapan seperti ini ? Aku dulu harusnya bisa kuliah sampai lulus, tidak hidup denganmu dan hanya menjadi buruh pabrik. Aku menyesal,"

"Kita harus terus berjuang , masih baik kita bisa hidup. Kau bisa punya pekerjaan dan burungku mungkin bisa menang digantangan," kata lelaki itu. Dia berhenti memandikan burungnya, ganti mendekati istrinya.

"Tapi kapan ? Memangnya apa yang bisa diandalkan dari burung itu ? Bukannya burung itu terbang. Dia bebas, bukan dikurung lalu disuruh berkicau kalau kamu mau. Dasar kejam!" seru Painem mendekati sangkar burung, tapi Herry tak memperhatikan.

Herry hanya terdiam dan berjalan menuju pohon jambu dekat kebun rumahnya. Ia menyingkap sarung yang dikenakannya. Lelaki pemelihara burung itu kencing, ia mengabaikan keluhan istrinya.

***

Dalam benak Manto, siapa yang tahu maksud burung berkicau dalam sangkar ? Apakah burung itu senang karena diberi makan dan dimandikan ? Burung itu berteriak minta tolong pada kawannya yang bisa terbang bebas ? Hanya burung prenjak Manto yang tahu. Paruh burung prenjak itu terbuka dan mengalunkan kicauan memanggil namanya sendiri. Saat Manto dan Painem beradu mulut, ada burung prenjak terbang mendekat di dekat pohon. Burung itu menyaut kicauan burung milik Manto. Manto terkejut, setelah kembali dari kencing, ternyata burung prenjak kesayangannya sudah tidak ada dalam sangkar. Tapi ada dua burung, bukan di dalam, tapi di atas sangkar. Mereka bersaut-sautan dan Painem tersenyum puas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun