Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penikmat Pematang Sawah

27 November 2022   21:00 Diperbarui: 27 November 2022   21:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pemuda desa yang datang dengan jaket kumal dan topi seperti Umbu Landu Peranggi, sesaat sebelum sawah itu penuh pengunjung dengan gelang yang menyala warna-warni selalu bertanya dan melihat pematang sawah. Ia berambut panjang dan membawa kurungan kecil berisi burung prenjak mendatangi tempat menuju pematang sawah.

"Maaf, ini ada kegiatan apa ya. Apa sawah ini akan menjadi perumahan?"

"Ini akan ada malam kreasi dan melihat bintang jatuh, Mas."

"Untuk apa di sawah ? Apa itu sama dengan dongeng petani yang meramaikan sawah ketika orang bosan dengan kota, seperti di cerpen saya ? Kalau benar seperti itu, akan saya laporkan penulis kisah ini sebagai tindakan meniru. Tidak ada proses kreatifnya dalam memanfaatkan sawah."

"Oh berbeda sekali, Mas. Bagi penikmat pematang sawah, pengunjungnya memang suka sawah dan mereka tidak berlagak seperti turis, Mas. Tidak seperti dalam ceritamu, Mas."

"Wah, menarik ya. Kenapa tidak ada burung prenjak di sini, bukankah sawah selalu ada burung prenjak mencari belalang kecil ?" kemudian pemuda tadi melepaskan burung yang ada di kurungan kecil yang dibawanya. Pemuda yang laing saling bertatapan dan mereka bertanya-tanya.

"Siapa sih pemuda itu, kenapa dia bawa kurungan berisi burung prenjak dan malah dilepaskan burungnya ?"

"Oh, itu Yudha Adi Putra. Nama penanya perlukuan, pecinta burung prenjak."

***

27 November 2022

Di dekat kurungan prenjak, Roy semoga kau senang dengan ceritaku. Makananmu akan penuh setiap hari. Tenang, kekasihku akan membelikannya untukmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun