Ada pemuda desa yang datang dengan jaket kumal dan topi seperti Umbu Landu Peranggi, sesaat sebelum sawah itu penuh pengunjung dengan gelang yang menyala warna-warni selalu bertanya dan melihat pematang sawah. Ia berambut panjang dan membawa kurungan kecil berisi burung prenjak mendatangi tempat menuju pematang sawah.
"Maaf, ini ada kegiatan apa ya. Apa sawah ini akan menjadi perumahan?"
"Ini akan ada malam kreasi dan melihat bintang jatuh, Mas."
"Untuk apa di sawah ? Apa itu sama dengan dongeng petani yang meramaikan sawah ketika orang bosan dengan kota, seperti di cerpen saya ? Kalau benar seperti itu, akan saya laporkan penulis kisah ini sebagai tindakan meniru. Tidak ada proses kreatifnya dalam memanfaatkan sawah."
"Oh berbeda sekali, Mas. Bagi penikmat pematang sawah, pengunjungnya memang suka sawah dan mereka tidak berlagak seperti turis, Mas. Tidak seperti dalam ceritamu, Mas."
"Wah, menarik ya. Kenapa tidak ada burung prenjak di sini, bukankah sawah selalu ada burung prenjak mencari belalang kecil ?" kemudian pemuda tadi melepaskan burung yang ada di kurungan kecil yang dibawanya. Pemuda yang laing saling bertatapan dan mereka bertanya-tanya.
"Siapa sih pemuda itu, kenapa dia bawa kurungan berisi burung prenjak dan malah dilepaskan burungnya ?"
"Oh, itu Yudha Adi Putra. Nama penanya perlukuan, pecinta burung prenjak."
***
27 November 2022
Di dekat kurungan prenjak, Roy semoga kau senang dengan ceritaku. Makananmu akan penuh setiap hari. Tenang, kekasihku akan membelikannya untukmu.