Ada tempe koro, tempe kedelai, dan tempe benguk. Usaha tersebut diteruskan oleh Mbah Sutini, tetapi oleh Mbah Sutini hanya difokuskan pada pembuatan tempe koro. Wanita kelahiran 31 Desember 1950 ini mengembangkan usaha tempe koro dengan kelompok peternak dan petani. Sehingga ada manfaat positif yang diperoleh.Â
Mereka melihat peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha tempe dan petani. Manfaat seperti apa ? Limbah tempe bisa digunakan untuk pupuk dan dimanfaatkan sebagai campuran kotoran sapi.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan koro ? Tanaman seperti apa ? Kenapa menjadi tempe yang menarik dan enak. Tempe bisa sebagai sumber protein nabati, itu juga di dapat dari tempe koro. da berbagai macam tempe di Indonesia, seperti, misalnya tempe gembus dibuat dari ampas tahu, tempe lamtoro dibuat dari biji lamtoro, tempe benguk dibuat dari biji koro benguk, tempe koro dibuat dari koro, dan tempe kedelai dibuat dari tempe kedelai.Â
Dari beberapa jenis tempe tersebut yang paling banyak dikonsumsi dan digemari masyarakat adalah tempe kedelai (Mary A, 2000:21). Namun demikian, tempe bisa dibuat dengan bahan dasar lain seperti sejenis kacang-kacangan dan biji-bijian serta ampas. Salah satu biji-bijian yang bisa dibuat tempe adalah biji koro benguk.
Biji koro benguk (Mucuna pruriens L.DC var utilis) mengandung protein cukup tinggi, yaitu 20-30% (Handayani,dkk, 1995:1). Ada kekhasan rasa tempe koro. Oleh sebab itu, tempe koro menjadi jenis tempe dengan peminat tertentu.Â
Pada awalnya, mereka yang menikmati tempe koro adalah orang yang tidak mampu membeli tempe kedelai. Harga tempe koro awalnya memang lebih murah dari tempe kedelai. Akan tetapi, saat ini mulai sulit ditemukan pengusaha tempe koro. Sehingga harganya menjadi lebih mahal dibandingkan dengan tempe kedelai.Â
Camilan yang sering dikonsumsi dan dikreasikan dengan inovatif ini sebenarnya memerlukan promosi sehingga dapat diminati oleh banyak orang. Rasanya tidak kalah enak dibandingkan dengan tempe kedelai, apalagi olahannya yang khas dapat memunculkan daya tarik tersendiri.Â
Namun, keberadaan tempe koro yang berbeda dan menarik sebenarnya terdapat dalam apa yang menjadi bahan utamanya beserta bagaimana proses pembuatannya. Itu menjadi potensi penting untuk membuat orang merasa penasaran terhadap apa itu tempe koro.
Seperti usaha pada umumnya, bisnis tempe koro juga mengalami proses jatuh bangun. Usaha tempe koro Mbah Sutini juga demikian, harga koro mentah yang tidak stabil di pasaran.Â
Belum lagi bahan lain yang sulit untuk didapatkan. Ini menjadi kekhasan, dimana Mbah Sutini tetap ingin memakai daun pisang dan mendhong untuk membungkus tempe koro. Koran bekas juga menjadi bahan penting supaya bungkusannya bisa rapi. Selain itu, ada usaha lebih dalam memproses tempe koro supaya enak dan bersih.Â
Koro perlu dicuci dan dimasak sampai benar-benar terkelupas kulitanya. Tempe diproduksi melalui proses fermentasi biji kedelai oleh berbagai mikroorganisme khususnya oleh kapang Rhizopus oligosporus. Adanya senyawa aktif dalam tempe dihasilkan melalui proses biotransformasi dan biosintesa oleh mikroba, khususnya pada proses perendaman dan pemeraman (Susanto dkk, 1998:7).