"Maaf, Bu. Sinyal di dusun saya jelek sekali, Bu"
      "Bu, saya izin mematikan kamera ya. Untuk hemat kuota, Bu. Uang bulanan saya dipotong karena orang tua sedang krisis, Bu"
      "Bu, kamera saya rusak. Jadi gambarnya tidak terlihat dengan jelas,"
      Berbagai alasan mahasiswa aku dengar, kadang aku ingin tertawa. Tapi, melihat wajah serius ibu. Aku menahannya.
***
Dalam kesempatan berteman dengan Flory. Aku sering bertanya tentang banyak hal, terutama soal pendidikan. Flory senang dengan isu pendidikan. Mungkin itu juga yang membuatnya mengabdi sebagai guru saat ini.
"Mbak Flory, kuliah itu untuk apa sih. Saat ini sudah era digital, semua informasi bisa kita peroleh di internet, Mbak. Ngapain repot-repot kuliah, kalau mau dapat sertifikat bisa lewat seminar ?" tanyaku pada Mbak Flory ketika bertemu di angkringan.
      "Hem, supaya bisa kritis," jawabnya singkat tanpa memperhatikan aku.
      "Kritis bagaimana to, Mbak ?"
"Kalau kita kuliah, kita bisa mengkritisi informasi yang kita terima. Ada rasa penasaran dan kemampuan bertanya untuk menyaring informasi yang ada di era digital. Benar katamu, kalau informasi bisa dengan mudah kita dapat saat ini. Tapi, untuk meresponnya kita perlu kritis kan ?"
"Supaya apa, Mbak. Sekarangkan kita bisa membaca apa yang mau kita baca. Mendengar apa yang mau kita dengar. Kenapa seperti itu ?"