Salah satunya adalah fitur yang terdapat dalam instagram dan Twitter yang diusulkan oleh Gomez berisi tentang pernyataan bahwa jika ada sebuah komentar yang mengarah ke hal negatif seperti bullying, instagram akan menanyakan ulang misalnya "apakah anda yakin ingin mengirimkan komentar tersebut?". Hal ini ia lontarkan melalui instagram stories akun pribadi miliknya @selenagomez terkait ujaran kebencian, kesalahan informasi atau penyebaran hoax, kejadian rasisme yang terjadi dimana-mana, Â serta kefanatikan yang terjadi seiring berjalannya waktu.
selain sering meminta bantuan petinggi media sosial, Gomez kerap mengajak followersnya ke arah yang positif, seperti pembelaan terhadap rasisme yang sering dilakukan kepada kaum berkulit hitam (aksi #BLACKLIVESMATTER), pembinaan terhadap kesehatan mental remaja melalui akun instagram kosmetik miliknya @rarebeauty
Penulis sangat mendukung dengan adanya gerakan yang dicanangkan oleh Selena Gomez, karena dengan adanya fitur tersebut, pengguna akan memikirkan dua kali terhadap apa yang akan dituliskan melalui sosial media, di Indonesia terjadi beberapa kali kasus bunuh diri terhadap media sosial, maka dari itu pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan rencana yang dilakukan Gomez dalam mencegah bertambahnya korban di masa yang akan mendatang.Â
Kekurangan dari iklim media sosial di Indonesia adalah terlalu banyaknya perilaku bullying yang menyebar di media sosial tanpa melihat kepada siapa oknum tersebut melakukan pembullyan, pemerintah harus bertindak tegas dengan tidak memihak ke salah satu, maupun memihak kepada orang yang memiliki harta saja. Tetapi pemerintah yang bertugas dalam polisi siber juga tetap mempertimbangkan rakyat kecil agar tidak merasa tertindas.
Nama        : Muhammad Abu Yusuf Al Bakry
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 1900030231
Mata Kuliah  : Teknologi Informasi dan Komunikasi (E)
Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan 2019
Sumber:
https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia