AA : "Ehmmmm... sadar gak sih kalo kita sedang membiayai penjahat?"
Selsa : "Oalaaaah bagaimana ceritanya ini. Sudah merugikan rakyat sebelum masuk penjara, eh pas sudah masuk penjara rakyat dirugikan lagi. Kayaknya ada yang tidak waras nih."
AA : "Betul itu."
Selsa : "Terus gimana solusinya dunk?"
AA : "Pencuri potong tangannya, pembunuh bunuh lagi."
Selsa : "Apa tidak sadis?"
AA : "Haha kamu ngomongin sadis terhadap penjahat? Apakah perbuatan mencuri atau membunuh itu tidak sadis? Uang atau jiwa yang hilang, ketakutan, trauma yang berkepanjangan, dendam yang tidak terlampiaskan dari korban pencurian atau pembunuhan. Apakah itu persoalan sepele?"
Selsa : "Tidak."
AA : "Tambah lagi, pencuri yang dipotong tangannya akan menikmati kebebasan hidup namun dengan efek jera. Bukankah itu lebih baik?"
Selsa : "Iya, yah."
AA : "Sekarang, mari kita bicarakan tentang anggaran negara untuk penjara. Untuk tahuna 2010, Kementerian Hukum dan HAM mengajukan anggaran belanja tambahan tahun 2012 sekitar Rp1,3 triliun yang akan dipergunakan untuk melanjutkan pembangunan lapas/rutan baru (dikutip dari TvOneNwes). Bukankah, dana yang sangat luar biasa besar untuk membiayai para penjahat?"