AA : "Oke, sekarang pertanyaannya adalah kenapa mereka harus dipenjara?"
Selsa : "Ya mau bagaimana lagi, masa mereka harus dibiarkan bebas? Nanti mereka akan merajalela dan membuat hidup kita dan masyarakat tidak tenang."
AA : "Seharusnya mereka itu di bebaskan."
Selsa : "Sampeyan ini bagaimana sih, enak sekali kalau yang melakukan kejahatan dibiarkan bebas."
AA : "Justru kalau mereka bebas, kitalah yang senang."
Selsa : " Lah kok bisa begitu, aku gak ngerti maksudne sampeyan itu bagaimana. Jangan bilang kalo sampeyan blom minum obat yah, takut aku?"
AA : "Hehe... obat saya belum habis, berarti masih waras."
Selsa : "Lah terus tadi sampeyan ngasih pola pikiran seperti orang yang tidak waras."
AA : "Begini, katakanlah seorang peccuri, yang dia curi HP. Sudah dapat, dijualnya HP itu, kemudian uangnya ia gunakan untuk keperluan dia, misal beli minuman keras, judi, maen perempuan atau ia gunakan untuk keperluan anak isterinya. Namun, kemudian ia tertangkap oleh polisi, kira-kira uangnya bisa balik lagi ngga ke pemilik HP tersebut?"
Selsa : "Kebanyakan sih engga, boro-boro ngembaliin duit, pastinya dia nyopet itu pasti karena gak punya duit."
AA : "Betul, walau kadang ada pencuri yang mencuri karena punnya kelainan jiwa, ia mencuri hanya karena memang senang mencuri bukan karena kebutuhan. Contohnya pencuri yang menggunakan mobil atau motor untuk mencuri, dia kan sudah punya kendaraan, logikanya kalo butuh duit ya tinggal jual saja kendaraannya, bukannya malah mencuri. Bener nggak?"