"Tahu Monas?"
"Enggak"
"Ah payah nih. Masa enggak tahu Monas dan Jakarta?"
"Karena aku belum dikasih tahu, makanya aku tidak tahu," kembali ucapannya begitu polos, membuatku tertawa geli.
"Oh iya yah. Maaf deh kalau begitu"
"Iyah. Ngomong-ngomong pacarnya mana, Om?" tanyanya membuatku tertawa.
"Om belum punya pacar, abis nungguin kamu lama banget," jawabku sambil kembali mencium pipinya. Dan seperti tadi diapun menggelinjang kegelian.
"Om tuh ada Alia," telunjuknya mengarah pada perempuan yang baru keluar dari rumah warna coklat, terhalang oleh tirai yang terbuat dari bambu.
"Oh iyah, cepet kamu panggil dia kesini."
"Enggak mau. Pengennya sama Om," ucapnya manja mengalungkan tangannya ke leherku sambil memainkan resleting jaket yang sedang kupakai.
"Ah dasar males," omelku sambil tetap menggendong tubuhnya aku berdiri menghampiri perempuan itu.