Menimang nimbang baik buruk sampai lupa nominal-nominal kehidupannya terus berjalan..
Ia masih tak melakukan apa-apa
Mau tak mau,
Setiap sudut ia meraba, ditemukanlah kelenturan itu sedikit demi sedikit makin pudar disapu masa..
Kau mengeriput
Menua disetiap harinya
Ujungnya,
Berjumpa pula kau dibatas hari sebelum tiba saat kalender musti bertambah angka..
Ironi?
Hari itu, kulihat wajahmu gerimis atas nama dusta..
Kau khianat! Begitukah?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!