Mohon tunggu...
Peri Nijuar
Peri Nijuar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profi pribadi

Akun ini pribadi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

At Tawazun (Keseimbangan)

19 Agustus 2022   07:53 Diperbarui: 19 Agustus 2022   07:55 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Allah SWT berfirman:

Artinya: "...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah, 58: 11).

Rasulullah SAW bersabda:

Dari Katsir bin Qois, ia berkata: "Aku pernah duduk bersama Abu Darda' di Masjid Damaskus, lalu datang seorang pria yang lantas berkata, 'Wahai Abu Ad-Darda', sungguh Aku datang dari kota Rasul --shallallahu 'alaihi wa sallam-- (Madinah Nabawiyah) karena ada suatu hadits yang telah sampai padaku di mana engkau yang meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku datang dengan maksud untuk mendapatkan hadits tersebut'. Abu Darda' lantas berkata, 'Sesungguhnya Aku pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya di antara jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridho pada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiap penduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang berada dalam air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari bintang-bintang lainnya. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Barangsiapa yang mewariskan ilmu, maka sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar'." (HR. Abu Daud).

Rasulullah juga bersabda: 

"Jika seorang manusia mati maka terputuslah darinya amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim).

3. Al Ghidaur ruuh (makanan ruh) yaitu dzikrullah ( mengingat allah )

Jasad atau badan manusia menjadi tenang dengan makanan dan asupan gizi yang lainnya sedangkan ruh akan menjadi tenang dengan mengingat allah 

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd, 13: 28).

Allah SWT menyeru kepada orang beriman untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun