Dalam ajaran islam ada yang dinamakan tawazun (keseimbangan) ini mengajarkan tentang bagaimana cara menjaga keseimbangan eksistensi hidup manusia, yang terdiri dari tiga unsur yaitu al-jasad(jasad), ar-roh(ruh), al-aql(akal) , agama islam mengarahkan agar setiap muslim menjaga keseimbangan dari tiga unsur ini, dengan cara yaitu selalu memnuhi asupan asupan atau makan makanan yang diperlukan oleh jasad,ruh,dan akalÂ
1. Ghidaul jasad (makanan jasad) yaitu at tha'am (makanan dan minuman)Â
Allah SWT berfirmanÂ
Artinya : "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah, 2: 168).
Dalam ayat tersebut allah swt tidak menghendaki manusia untuk meninggalkan kebutuhan nya yaitu makan, karena jikalau manusia tidak terpenuhi kebutuhan jasadnya dia akan menjadi lemah dalam menjalankan aktivitas nya baik itu yang bersifat duniawi atau ukhrawi.
Dibalik itu Aallah SWT juga tidak menghendaki bahkan tidak menyukai orang orang yang berbuat istaf (berlebihan) Dalam makan dan minum melebihi dari apa yang dibutuhkan jasad
Allah SWT berfirman:Â
Artinya: "makan dan minumlah, dan janganlah berlebih- lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf, 7: 31)
Allah SWT melarang berbuat istaf bukan semata mata hanya melarang, akan tetapi orang" yang berlebihan dalam makan dan minum, jasad akan menjadi buruk diantaranya yaitu obesitas yang nantinya akan mudah menumbuhkan penyakit penyakit didalam tubuh.
2. Ghidaul Aql (makanan akal ) adalah Ilmu
Jika manfaat makanan dan minuman untuk jasad adalah untuk menyehatkan tubuh maka Ilmu ini juga sebagai sarana untuk menyahatkan dan menguatkan akal, sehingga manusia yang akalnya sehat akan terciptanya fikiran fikiran yang cerdas, ilmu yang luas sehingga karena kecerdasan dan kepintarannya serta karena ilmu yang luas terangkatlah derajatnya.