Mohon tunggu...
Wahyudi Iskandar
Wahyudi Iskandar Mohon Tunggu... Swasta -

twitter: WAHYUDI ISKANDAR facebook: WAHYUDI ISKANDAR googl+: WAHYUDI ISKANDAR Fanpage: WAHYUDI ISKANDAR

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konsekuensi Investasi Asing Bagi Aset dan Masa Depan Anak Bangsa

17 April 2018   04:00 Diperbarui: 17 April 2018   04:25 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Soal TKI ke luar negeri, yang informal sudah di tutup Karena sedang fokus ke depan mendorong migrasi lebih ke sektor formal. Ke luar negeri nggak masalah profesi apa saja, yang penting harus skilled (labour). Termasuk PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga-red). PLRT itu kan generik, masak, mijet, ya semua, bersih-bersih, nyuci, itu dicampur-campur. Kalau skilled itu basisnya jabatan, misalnya cooker.

Uraian pekerjaannya jelas, cooker, gardener, jelas, formal di rumah tangga. Konsekuensinya orang tak bisa mempekerjakan 1 orang buat semua. Kalaupun orangnya mau, ya ada konsekuensinya. Nggak apa-apa, tapi bayarannya pasti harus beda, dobel.

Untuk itu bagi masyarakat yang hanya lulusan SD, SMP, DAN SMA segeralah bersiap-siap untuk mencari kerja ke negeri tetangga karena kompetensi dan kualitas pendidikan yang minim dan skill yang kurang untuk bersaing maka anda berhak mencari uah dobke sebagai buruh atau babu dinegeri orang. Dengan mengemban banyak tugas dan waktu kerja yang berlebihan pula. Gemarilah pekerjaan dinegeri orang karena dinegeri kita ini akn sangat sulit sekali bersaing dan berkompetensi.

Ini kenyataan yang mesti kalian akui dan mesti kalian sadari, wahai anak anak muda putra putri bangsa bahwasanya jaminan mutu pendidikan dinegeri ini wajib kalian tuntut dan wajib kalian dapatkan. Karena kedepan kompetensi dan kwalitas diri juga skill yang mumpuni merupakan sebuah keharusan yang wajib kalian miliki. Ditengah minimnya mutu dan kwalitas pendidikan ini. Berhentilah berpikir untuk belajar tinggi hanya untuk bekerja mencari penghasilan dan menjadi aset negara.

Mulailah berpikir untuk terus mengumpulkan aset dan membuat negara ini menjadi aset bagi diri, keluarga, sanak saudara "SEBANGSA DAN SETANAH AIR KITA".

Mulailah untuk berpikir menguasai negara ini sebagai aset anak bangsa. Dan mulailah berpikir untuk mengelolanya dengan jiwa gotong royong kita. Bangsa ini. Negara ini. Tanah air kita ini adalah aset kita. Mari kita kuasai kembali dan jaga aset kita ini sehingga dapat menghasilkan passive income yang jelas. Dari rakyat, Untuk rakyat kembali pada rakyatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun