Mohon tunggu...
Tebe Tebe
Tebe Tebe Mohon Tunggu... lainnya -

"Hidup itu....Tuhan yang menentukan. Kita yang menjalaninya. Dan orang lain yang mengomentari (kepo)." (tebe)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ODOS #14: Kurang Afdhol Penulis Kalau Bukunya Tidak Masuk Gramedia. Ah, katanya Siapa!

9 Mei 2014   18:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:41 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Okay, kononnya begitu kata para penulis. Itu kata mereka lho! Bukan kata saya. Katanya belum bisa dikatakan penulis kalau belum punya buku. Baik. Baik, kalau misalnya hanya diukur seperti itu. Saya hanya mengiyakan saja.


Setelah itu saya ingin membuktikan apa yang mereka katakan. Akhirnya tercapai! Padahal menurut Carmel Bird pernah berkata. “Dalam hal apa pun, penulis adalah orang yang menulis. Jika Anda tidak menulis, Anda bukan penulis. Anda bukan penulis kalau belum menuangkan kata-kata ke atas kertas. Hitam di atas putih. Menulis adalah kerja. Meskipun Anda menulis fiksi.”


Lalu yang keliru dan salah paham mereka (yang mengatakan bukan penulis kalau belum punya buku) atau seorang penulis sekaliber macam Carmel Bird? Lihat saja sendiri cara pemikiran dari kedua kubu itu!

Sekarang berlanjut ketika saya sudah punya buku, katakan begitu! Walau memang saya sudah punya baik antologi maupun solo. Antologi mungkin tidak terhitung jumlahnya. Mungkin ada kali 100-an! Karena saya tidak menghitungnya! Sebab, saya kala itu rajin mengikuti lomba-lomba dan event-event kecil maupun besar. Tapi saya tidak menghitung jumlahnya. Asal ikut, menulis dan kirim lalu menjadi finalis terus menang kemudian dibukukan!

Itu dulu yang saya lakukan. Kalau sekarang saya sudah tidak berminat lagi. Karena apa? Masa sudah kita yang menulis kita juga yang disuruh beli terus promosikan sendiri. Bukan hanya itu royalti tidak dapat. Entah kemana raibnya royalti itu serta digunakan untuk apa! Sedangkan iitu bagi yang menulis buku-buku itu tak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya saya pun stop untuk mengikuti hal macam itu lagi.

Jika ditanya buku solo? Do'akan saja tahun ini akan segera terbit lagi. Walaupun bukan dari penerbit major besar atau ternama. Itu pun karena menang lomba saya bisa diterbitkan gratis! Dan saya sangat bersyukur sekali.

Oya, jika ditanya lagi apakah ada buku saya yang masuk Gramedia?

Saya jawab ada! Tapi itu antologi semua. Dan saya tidak bangga dengan hal itu semua. Yang menjadi banggaan saya karena saya sudah menaklukan Gramedia walau hanya satu atau dua bahkan lebih  tulisan di buku-buku itu (antologi). Satu contoh saja yang saya sebut tidak usah banyak-banyak. Adalah  buku kumpulan antologi "Sedekah Senyum" bersama Asma Nadia dkk. Walau royaltinya untuk amal atau sosial. Saya sangat senang sekali. Karena apa?

Karena saya bisa satu buku dengan tulisan seorang penulis senior yang saya kagumi dan saya apresiasikan karya-karyanya dengan membeli buku-bukunya. Terakhir yang saya beli adalah novelnya berjudul "Assalamualaikum, Beijing!". Walau belum sempat saya menghabiskan untuk dibaca karena kesibukan pekerjaan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun