4. Tekanan teman sebaya
Anak sekolah, khususnya remaja, seringkali dipengaruhi oleh teman sebayanya untuk mengikuti tren atau gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pergaulan bebas.
Apakah kencan di usia dini: bagian dari pergaulan bebas?
Pacaran di sekolah dasar dan menengah sering dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan sosial. Namun, berpacaran dengan cara yang tidak sehat atau tanpa pemahaman yang baik bisa berdampak buruk. Banyak anak yang terjebak secara emosional atau fisik dalam hubungan yang belum siap mereka jalani. Hal ini mengurangi fokus belajar, mengalihkan perhatian dari pendidikan, dan merusak moral anak yang seharusnya membangun jati diri dan karakter yang lebih baik. Berkencan di awal kehidupan sering kali disertai dengan harapan atau ekspektasi yang tidak realistis, yang pada akhirnya bisa berujung pada kekecewaan atau trauma emosional. Selain itu, berkencan terlalu dini dapat menyebabkan hubungan yang tidak sehat, termasuk kekerasan dalam hubungan atau rasa saling mengontrol yang saling merusak.
Adapun perspektif berdasarkan pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila menjadi salah satu kunci pembentukan karakter dan moral generasi muda Indonesia. Pancasila mengajarkan nilai-nilai luhur yang dapat menjadi landasan dalam mengatasi pergaulan bebas. Berikut penuturan Pancasila mengenai persoalan pergaulan bebas:
1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Pergaulan bebas bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan pentingnya menjaga kesucian diri dan disiplin yang ketat. Pancasila mengajarkan bahwa menjadikan agama sebagai pedoman hidup dapat membimbing anak agar terhindar dari perilaku maksiat.
2. Sila Kedua: Keadilan dan Kemanusiaan yang Beradab
Pergaulan bebas seringkali merendahkan martabat individu, baik pelaku maupun korban. Pancasila menekankan penghormatan terhadap hak dan martabat setiap orang serta mengajarkan anak untuk menghargai diri sendiri dan orang lain.