Mohon tunggu...
Pepih Nurhalipah
Pepih Nurhalipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

PGSD Universitas Muhammadiyah Kuningan sebagian kecil hidup di pengaruhi oleh sikap tetapi jika ingin perubahan besar rubahlah pola pikir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Pergaulan Bebas Dikalangan Anak Sekolah: Pendidikan Pancasila Solusi Pembentukan Karakter Bangsa

23 Januari 2025   13:40 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/66B2RaydFH2pBZxV9

Pergaulan bebas di kalangan anak sekolah merupakan fenomena yang semakin mengkhawatirkan di masyarakat kita. Anak yang seharusnya fokus pada pendidikan dan pengembangan diri justru terjebak pada perilaku yang melampaui norma agama, sosial, dan budaya. Pergaulan bebas tidak hanya merusak moral anak, namun juga dapat menurunkan kualitas pendidikan dan masa depannya. Di sinilah pendidikan Pancasila berperan penting sebagai landasan pembentukan karakter yang tangguh, peneguhan moral, dan penjaga integritas bangsa.

Apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas di kalangan anak sekolah?

Pergaulan bebas pada anak sekolah mencakup perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial dan agama, seperti seks pranikah, penggunaan narkoba, kekerasan, dan pengaruh negatif media sosial. Fenomena ini seringkali dipicu oleh dampak lingkungan yang tidak diatur, Pendidikan moral, dan dorongan untuk mengikuti tren atau apa yang dianggap "keren" oleh teman-teman.

Faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas pada anak sekolah:

1. Kurangnya pendidikan moral dan agama

Siswa yang tidak mendapat pendidikan moral yang memadai seringkali tidak memahami akibat dari perbuatannya sehingga mudah terjerumus ke dalam perilaku menyimpang.

2. Dampak media sosial dan teknologi

Teknologi dan media sosial telah menjadi sarana bagi anak untuk mengakses informasi atau konten yang tidak sesuai dengan usianya. Hal ini seringkali berujung pada perilaku yang melanggar norma sosial.

3. Minimnya pengawasan orang tua

Kesibukan orang tua dan kurangnya komunikasi yang baik dengan anak seringkali membuat mereka kurang mendapat perhatian dan pengawasan dalam kehidupan sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun