Mohon tunggu...
Peny Widi Harini
Peny Widi Harini Mohon Tunggu... Freelancer - Writerpreneur of Edwrite Indonesia, Penulis, Motivator Muslimah..

Instagram || • @penywidi Menulislah Untuk Menginspirasi dan memberikan banyak manfaat, Bukan hanya sebatas Untuk Mencari Kepopuleran saja. ❤

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjagamu dalam Dekapan Egoku

16 Maret 2021   15:20 Diperbarui: 16 Maret 2021   15:37 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Ko matamu bengep gitu sayang, pasti kamu abis nangis ya. Apa kalian berantem sayang?" tanya Mama.

"Heum, biasa ma Zidan hanya salah paham aja ko. Nanti juga kita akan baikan lagi seperti biasa." Jawabku enggan menanggapi semua pertanyaan mama karena takut nanti malah jadi panjang lebar.

" Yaudah ma, kalau gitu Fifah mau ke kamar dulu ya." pamit Afifah.

Tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu utama, kutahu itu siapa.

"Sudah sana buka pintunya dulu sayang. Itu pasti Zidan deh." Perintah mama dan ternyata pemikiran kita sama.

Ku bukakan pintu terlihat wajah kacau Zidan, rambutnya berantakan dan acak - acakan matanya menatapku dengan sendu. Apa aku salah karena sudah meninggalkannya tadi?

"Sekali lagi aku benar - benar minta maaf sayang sama kamu." ucapnya sambil memegang tanganku.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, sudah lupakan saja!" seruku, entah kenapa aku tak ingin lagi membahas kejadian di taman tadi.

Dia memelukku erat aku merasakan pundaknya bergetar dan pundakku pun terasa basah. Zidan menangis, ini sungguh sangat aneh seperti tak biasanya saat kami sedang bertengkar.

"Zidan kamu menangis? Maaf kalau aku salah, tapi aku sama Angga hanya sekedar ngobrol biasa tidak lebih. Kami berdua tidak ada apa - apa kamu hanya salah paham sayang." ucapku mencoba membuat dia sedikit lebih tenang.

"Kamu gak salah, aku yang salah karena marah-marah gak jelas sama kamu sayang. Tidak seharusnya aku lampiaskan amarahku kepadamu, Angga hanya alasanku saja. Maafkan aku sayang ...  aku hanya takut kehilanganmu karena sungguh aku sangat mencintaimu." cercanya kepadaku nampak kelihatan sekali ketakutan dimatanya, dia begitu sangat takut jika kehilanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun