وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." (QS. An-Nahl: 112).
Seringkali kebanyakan manusia tak pernah menyadari apa saja kesalahan dan dosa yang telah mereka perbuat sebelumnya, seharusnya dari semua kesalahan itulah bisa memberikan mereka pelajaran untuk menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Beberapa hari yang lalu saya sempat tersontak kaget saat melihat video viral di postingan salah satu ustad yang saya temui di akun media sosial, membahas tentang hilangnya rasa malu seseorang terlebih lagi seorang muslimah.
Saya sebagai seorang muslimah merasa sangat malu dan sedih saat melihat seorang muslimah tak memiliki rasa malu yang sudah sepatutnya harus mereka jaga, tanpa mempunyai rasa malu sedikitpun dengan bangganya mereka joget-joget di depan kamera (dalam bentuk video tik tok) lantas kemudian mereka posting ke akun sosial media mereka hingga mulai tersebar kemana-mana dan viral.
"Dimana letak malumu wahai muslimah?"
Bahkan mereka yang menutupi auratnya dengan baluran jilbab hingga mengenakan cadar pun mulai ikut aktif berjoget ria dengan alasan semua itu hanya sebatas untuk hiburan saja.
Saya sama sekali tak pernah mempermasalahkan jilbab yang mereka gunakan, karena di sini bukanlah jilbab yang mereka gunakan yang salah melainkan akhlaq yang ada pada diri mereka yang salah.
Seperti yang telah kita ketahui bersama manusia merupakan makhluk yang diciptakan Allah paling sempurna dibandingkan dengan makluk yang lainnya, seorang manusia Allah ciptakan dengan akal dan pikiran.
Sudah seharusnya dengan akal pikiran tersebut manusia bisa mulai berpikir, mana perbuatan yang benar dan mana perbuatan yang salah.
"Malu adalah sebagian dari bentuk keimanan." (HR Al-Hakim dan Baihaqi)