Mohon tunggu...
penulis makna
penulis makna Mohon Tunggu... Freelancer - penulis

hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Psst..! Ada Obrolan Seru di Ruang Tunggu!

4 Agustus 2024   08:47 Diperbarui: 4 Agustus 2024   09:00 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah nggak kamu merasa bosan dan ingin marah di ruang tunggu, gara- gara nunggu kelamaan atau salah masuk antrian.

Jika kamu punya banyak waktu tersita, mungkin salah satunya dihabiskan di ruang tunggu. Dari detik ke menit, dari menit ke jam, dan akhirnya menanyakan kembali kepada resepsionis kapan giliran saya dipanggil. 

Ruang tunggu, ruang yang kita temukan di halte bus, stasiun, lorong klinik rumah sakit, maupun di lobby perkantoran dan hotel.

Terkadang karena merasakan lamanya waktu menunggu, seringkali orang mencari kesibukan saat di ruang tunggu. Salah satunya melakukan aktivitas ngobrol.

5 Obrolan di Ruang Tunggu yang Menarik Untuk Dicoba.

1. Ngobrolin aktivitas setelah selai menunggu.


Menunggu memang tidak selalu membosankan. Terkadang ada kalanya kita menunggu bersama-sama dengan seorang yang kita kenal atau bahkan tidak kita kenal sama sekali. Itulah mengapa sosialisasi di ruang tunggu itu menarik.

Saat menunggu bersama teman atau pasangan, saat itu obrolan yang dibicarakan bisa seputar aktivitas yang akan dikerjakan bersama setelah urusan yang ditunggu sudah selesai.

Misalnya saja ngobrolin film yang lagi happening. Seketika akan nyambung dengan ide nonton bersama. Biasanya akan muncul ajakan seperti "habis ini nonton yuk!"

Sedangkan buat orang yang sedang kelaparan pada saat menunggu, biasanya ia akan membuka percakapan dengan, " habis ini makan yuk." Dari sana biasanya lanjut deh ngobrolin tempat makannya dimana, menunya apa, budgetnya berapa.


2. Ngobrolin kejadian sebelum datang ke ruang tunggu.

Obrolan tentang kejadian sebelum datang ke ruang tunggu biasanya membahas seputar pengalaman perjalanan menuju ke tempat tujuan. Seperti situasi traffic terkini yang dialami sebelum datang.

Kemungkinan bila terjadi peristiwa yang tidak diharapkan seperti kecelakaan yang hanya mengakibatkan luka ringan atau tanpa kerugian, teman di ruang tunggu akan bertanya: " bagaimana keadaan kamu, apakah kamu baik-baik saja, apa masalahnya berakhir dengan baik?"

Atau misalnya saja sudah janji ketemuan. Maka orang yang datang pertama akan bertanya: " kenapa telat, nggak terjadi sesuatukan?"

Dari sanalah percakapan akan mulai mengalir. Jika membosankan, biasanya akan pindah topik ke percakapan lain. Seperti topik tentang desain ruang tunggu di bawah ini.


3. Ngobrol tentang desain interior ruang tunggu.

Pada saat pertama kali masuk ke ruang tunggu, mata akan menyapu ruangan. Pertanyaan seperti, "dimana saya harus duduk," "dimana posisi teman saya yang sudah datang lebih dulu," "apakah saya masih bisa dapat tempat duduk," dan berbagai pertanyaan lain yang muncul di pikiran saat masuk ke ruang tunggu.

Setelah akhirnya bertemu dengan teman yang sudah lebih dulu menunggu, biasanya obrolan pun akan mulai terbuka. Jika bukan orang yang kita kenal, biasanya obrolan seputar nama, pekerjaan, dan asal tempat tinggal akan ditanyakan.

Namun jika ternyata menunggu bersama teman, terkadang bahkan situasi dan kondisi ruangan tempat menunggu pun bisa jadi obrolan.

Misalnya saja, tema obrolan yang membicarakan desain interior ruang tunggu. Karena tak jarang ruang tunggu dikonsep senyaman mungkin. Alasannya apa? Kemungkinan salah satunya agar pelanggan betah, mau bersabar menunggu, dan tidak membuat keributan karena harus antri kelamaan.

Obrolan bertema desain interor ruang tunggu bisa jadi membahas seputar lukisan di dinding, letak tata ruang atau denah ruangan, hingga warna-warni cat yang mewarnai ruang tunggu.


4. Sebisa mungkin hindari gosip.


Sulit rasanya tidak bergosip jika kita datang bersama orang yang kita kenal seperti teman atau pasangan.
Hanya saja, sedapat mungkin kita bisa menghindarinya.

Cara agar tidak bergosip di ruang tunggu yang mungkin bisa dicoba adalah dengan mengalihkan obrolan ke hal lain yang lebih bermanfaat.

Misalnya saja menanyakan tentang aktivitas hobi. "Apakah kamu masih mengerjakan hobi ini," "apakah kamu masih mengerjakan hobi ini bareng si itu,"dan masih banyak tema lain lagi.


5. Ngobrolin tentang apa yang sedang ditunggu!


Kamu mungkin tidak menyadari, ngobrol tentang apa yang sedang di tunggu bisa menjadi hal seru. Misalnya saja saat menunggu giliran di lorong klinik ibu dan anak. Pertanyaan seperti, " sedang menunggu panggilan periksa dokter siapa, kapan HPL-nya, sudah anak keberapa, atau bertanya hal yang umum lainnya jika tidak saling kenal.

Namun jika datang bersama pasangan, mungkin obrolan seperti, kita dapat antrian nomer berapa, sudah dipanggil atau belum, apakah nomer antrian kita sesuai dengan nomor urut yang tertera di layar, dan lain sebagainya.

Kesimpulan


Pada dasarnya menunggu adalah aktivitas yang bisa jadi membosankan.
Tak jarang banyak ruang tunggu dilengkapi fasilitas yang membuat orang nyaman pada saat menunggu. Obrolan di ruang ruang tunggu hanya salah satu yang mungkin membuat orang lupa sedang menunggu.

Sebab, menurut laporan artikel idntimes yang berjudul: " meski nyebelin, ini 5 alasan logis nengapa menunggu itu baik untukmu," saat menggu kebanyakan orang akan menunjukkan sifat aslinya.

Itulah mengapa obrolan di ruang tunggu sebenarnya menarik. Tak hanya melepas penat, bisa jadi obrolan di ruang tunggu juga bisa menginspirasi.

Salam inspirasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun