Dalam konflik PSSI vs Menpora, tidak ada satu pihak pun yang mau mengakui kesalahannya. Padahal publik sudah tahu secara terang benderang masing-masing kesalahannya. Buat mereka, mungkin mengakui kesalahan adalah sebuah gengsi. Jaga gengsi dan malu.Â
Ah sudahlah ya… kita nikmati saja pertunjukkan karakter dari masing-masing pihak. Semoga anak cucu kita kelak, mendapatkan pelajaran karakter yang lebih baik daripada pendahulu-pendahulunya (termasuk dari saya) yang sekarang sedang berkarya di berbagai bidang, seperti di kantor PSSI dan kantor Kemenpora.Â
Karakter yang baik akan menghasilkan pikiran yang bernas, ucapan yang benar, dan tindakan yang tepat.