Mohon tunggu...
Abdul Rahmat
Abdul Rahmat Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka dengan puisi dan novel. Menulis karena sudah jatuh cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengoyak Luka

4 Agustus 2022   19:03 Diperbarui: 4 Agustus 2022   19:10 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepanjang berjalan dengan Nana, aku tidak bisa membohongi diri untuk tidak selalu memandanginya. Takdir rasanya memang kejam untuk kisah kita berdua. Bukan  kuasaku untuk menentang apa yang sudah jadi ketentuan Sang Mahacinta. Jika memang ada jalan lagi untuk bisa menjadi pasangan Nana yang diridai Tuhan, aku pasti bersedia. Namun, aku juga tidak menutup peluang jika ada hati lain yang sudah disiapkan untukku melabuhkan diri. Sekarang, aku hanya menanti apa yang terbaik dari Pemilik Hati.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun