Berdasarkan hal di atas,maka drone layak dilirik sebagai alat yang digunakan untuk proses bioremediasi laut akibat tumpahan minyak. Kelebihan drone apabila diaplikasikan untuk bioremediasi air laut :
- Desain, bahan, dan produksi relatif murah dan didapatkan
- Dari segi resiko keselamatan kerja juga lebih aman. Menghindari kontak langsung dengan bakteri bioremediasi dan sumber cemaran minyak.
- Penggunaan drone ini juga bisa langsung dilihat hasilnya melalui kamera yang terhubung dengan smartphone.
- Lebih untung dan menghemat waktu karena dapat melakukan 2 aktivitas sekaligus. Pertama, penyemprotan bakteri bioremediasi  dan yang kedua pemetaan daerah tercemar.
- Pengaplikasian cukup mudah. Drone yang membawa tangki beriisi agen bioremediasi disemprotkan melalui kendali jarak jauh (remote control) atau dapat dimodifikasi dengan smartphone sebagai pengendalinya.
Untuk lebih jelas silahkan saksikan demo penyemprotan lahan dengan menggunakan drone. Bayangkan saja area yang disemprot tersebut sebagai laut yang tercemar dan drone sedang penyemprot isi tangki yang berisi bakteri bioremediasi air laut yang tercemar minyak :
Perlu Dukungan Pemerintah
Kami percaya teknologi drone adalah satu potongan lain dari teknologi yang memajukan yang perlu kita rangkul. Indonesia dengan kandungan kekayaan ikan dan biota melimpah perlu dilindungi dari ancaman kerusakan oleh tumpahan minyak. Drone penyemprot merupakan solusi tepat untuk bioremediasi tumpahan minyak, disamping itu drone juga bermanfaat untuk pemetaan daerah tercemar sehingga bisa ditangani secepat mungkin.
Perlu dilakukan kajian atau penelitian untuk melihat hasil dari drone penyemprot. Oleh karena itu, dukungan pemerintah sangatlah penting. Para peneliti tidak bisa berdiri sendiri untuk mengembangkan drone namun butuh dukungan sarana  dan prasarana untuk mewujudkannya.
Â
Â
Â
Â
 Â
DAFTAR PUSTAKA