Aku punya kontaknya meski kami tidak setiap hari harus chat, tapi setidaknya kini dia ada.
Ya, kini dia ada, tapi untuk apa sebenarnya kehadirannya, bukankah saat itu aku sudah mulai berhasil melupakannya, sudah mulai menerima kenyataan bahwa dia kini bukanlah siapa-siapa.Â
Aku dengan prestasiku yang sekarang, ternyata tak berdaya menolak kehadirannya kembali padaku. Ini sebuah kesalahan besar yang amat sangat kusadari, aku bisa menghindarinya tapi aku tak mau, aku ingin dia ada untukku.Â
Aku tidak tahu rasa apa yang kumiliki sekarang untuknya, dia kembali membuatku menangis saat malam, membuatku gelisah setiap waktu karena aku ingin dia ada untukku, aku kembali bertahan dengan rasaku meski ini menyiksa.Â
Tuhan, Jika Engkau takdirkan dia untukku,
beri kami jalan
Engkau telah pertemukan kami di saat yang tidak tepat
Engkau berikan rasa sayangku kepadanya sekian tahun lamanya
bertahan dan tak pernah pudar
bertahta dikalbuku tak bergeser oleh rentang waktu.
kini dia datang
membawa kembali rasa yang sempat tertunda untukku
membuka celah untuk aku memasuki dunianya
namun, Tuhan,
Jika ini ujian bagiku
beri aku petunjuk
jika dia tidak baik untukku
pudarkan rasa ini untuknya
lepaskan semua tentangnya dari hati dan pikiranku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H