"Waaah selamat ya."
"Neng Peni rengking berapa?" tanya mama Dinda
"Ga dapet."
"Naha? Punya pacar kali ya neng peni mah?"
Di tanya begitu aku hanya geleng-geleng, lagian aku memang ga punya pacar. Untuk apa punya pacar? Ga punya pacar aja prestasiku ancur-ancuran gimana kalo punya? Lama-lama aku kesal juga nimbrung sama mereka. Akhirnya ku putuskan untuk pamit.
Ibu meng-smsku
neng ibu di jalan.
aku : ga perlu ke sini Bu, udah di ambil raportnya
ibu : tanggung.
Ibuku datang terlambat, dan begitu ibu sampai di depan gerbang sekolah aku langsung nangis sejadi-jadinya. Aku yang sekarang bukan kebanggaan ibu lagi. Aku merasa sudah sangat kalah. Bagaimana dengan cita-citaku? ITB? ah, aku terlalu berharap.
"Udah jangan nangis, malu sama orang."
"Ibu mah ga minta apa-apa, ibu cuma minta neng jadi anak baik. Biarin masalah rengking mah ibu ga terlalu masalahin."