Mohon tunggu...
Adelina Ria Pratiwi
Adelina Ria Pratiwi Mohon Tunggu... -

Nggak sekedar Pengajar, tapi juga Trainer!!,dan Pengusaha yang Sukses!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Kognitif, di Usia Anak 7 Sampai 12 Tahun

22 November 2016   00:31 Diperbarui: 22 November 2016   01:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organization(organisasi), seperti pengkategorian dan pengelompokkan, merupakan strategi memori yang sering digunakan oleh orang dewasa. Anak-anak yang masih kecil tidak dapat mengelompokkan secara spontan item-item yang sama muntuk membantu proses memorinya.

Imagery(perbandingan) adalah tipe dari karakteristik pembayangan dari seseorang (Chaplin, 2002).Anak-anak yang lebih muda dapat memperoleh manfaat dari latihan yang dirancang untuk meningkatkan memori mereka (Matlin, 1994).

Retrieval(pemunculan kembali) adalah proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan (Chaplin, 2002). Seiring dengan bertambahnya usia, anak-anak belajar bagaimana menggunakan keempat strategi-strategi tersebut, namun disamping strategi-strategi memori diatas, juga terdapat hal-hal lain yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat-siat anak (termasuk sikap, motivasi dan kesehatan), serta pengetahuan yang telah diperoleh anak sebelumnya.

Perkembangan Pemikiran Kritis

Pemikiran kritis telah didefinisikan secara beragam oleh para ahli. Nickerson (dalam Seifert &Hoffnung, 1994)misalnya mendefinisikan pemikiran kritis sebagai “reflection or thought about complex issues, often for the purpose of choosing actions yo those issues”,dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan pemikiran kritis adalah pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka bagi berbagai pendekatan dan perspektif yang berbeda, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang dating dari berbagai sumber (lisan atau tulisan) dan berpikir secara reflektif dan evaluative.

            Sekalipun disebut dengan istilah “kritis”, tidak merujuk pada pemikiran, tetapi pemikiran yang mendalam akan menghasilkan pengetahuan atauwawasan baru dan memberikan suatu landasan bagi kualitas intelegensi. Pemikiran kritis merupakan suatu bagian dari kcakapan praktis, yang dapat membantu dalam memahami bagaimana alat-alat yang belum dikenal mengalami kerusakan, bagaimana menyusun istilah-istilah karya ilmiah.

Menurut Santrock (1998), untuk mampu berpikir secara kritis, anak harus mengambil peran aktif dalam proses belajar. Ini berarti bahwa anak-anak perlu mengembangkan berbagai proses berpikir aktif, seperti :

  • mendengarkan secara seksama
  • mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan-pertanyaan
  • mengorganisasikan pemikiran-pemikiran mereka
  • memperhatikan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan.
  • Melakukan deduksi
  • Membedakan antara kesimpulan-kesimpulan yang secara logika yang valid dan tidak valid.

Perkembangan Inteligensi (IQ)

Pengertian,

Secara umum, dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga klasifikasi berikut:

  • Kemampuan meneyesuaikan diri dengan ligkungan, beradaptasi dengan situasi-situasi baru atau mengahdapi situasi-situasi yang sangat beragam
  • Kemampuan untuk belajar atau kapasitas untuk menerima pendidikan
  • Kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan konsep-konsep abstrak dan emnggunakan secara luaas symbol-simbol dan konsep-konsep (Phares, 1988).

Perkembangan kecerdasan emosional (EQ)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun