Prajurit TNI mengamankan kapal nelayan Thailand di perairan Indonesia berupaya menggiring kapal tersebut ke markas. Satu orang prajurit TNI, Serma Dian bersama satu staf sipil Edi Azwani naik di kapal nelayan Thailand tersebut sementara seorang prajurit TNI dengan kapal patroli mengiringi dari belakang. Ditengah kegelapan malam, mendadak para nelayan Thailand mematikan lampu, lalu memukul kedua-nya dengan palu, lalu membacok sampai mati. Jasad kedua-nya dibuang ke laut. Kapal Patroli yang mengiringi mencoba mencari kapal tersebut, namun karena keterbatasan tidak dapat ditemukan. Kapal nelayan akhirnya ditangkap oleh kepolisian Thailand dan sedang diadili karena pembunuhan.
TNI mati dibunuh nelayan......
TNI tidak kapabel dalam melakukan patroli laut. TNI diberi senjata bukan hanya untuk menegakkan kedaulatan bangsa, tapi juga untuk menjaga anggotanya dari tentara musuh, apalagi dari nelayan ilegal bersenjata palu.
Hingga Oktober 2014, tidak ada berita penyidikan kasus ini. Beribu pertanyaan di hati rakyat Indonesia. Apakah mereka pahlawan ? Ataukah mereka hanya oknum preman TNI ? Tidak ada penyelidikan nasional untuk jatuhnya tumpah darah Indonesia, bahkan untuk seorang prajurit TNI yang melakukan tugas. Sepanjang hidupnya, Jenderal SBY tidak berkenan memberi rumah, dan pada matinya, memberikan salvo kanon penghormatan pun tidak diberikan. Apalagi Edi Azwani, konon kabarnya sudah 20 tahun bekerja untuk TNI AL. Tidak ada harapannya mendapat tembakan salvo kanon penghormatan. Tidak ada tunjangan tentara untuk keluarga-nya.
April sampai Oktober 2014, jasad mereka berdua terhempas di lautan Natuna, seperti anak haram tak diakui oleh ibunya. Tidak ada yang menangisi, tidak ada yang menanti kabar pulang-nya. Tidak ada salvo untuk mereka. Sementara SBY dan Jokowi berpesta di Jakarta.
Penulis minta maaf, tidak punya fotonya, karena tidak ada di media massa, tidak ada foto wira bangsa yang gugur mengawal perairan Natuna. Sementara digantikan oleh ilustrasi Pahlawan RI Yos Sudarso.
Masih banyak daftar diatas, namun penulis terlanjur emosi dan sulit melanjutkan menerangkan satu-persatu aib bangsa yang gagal ditangani oleh TNI. Seperti kata pujangga: "Sakit-nya tuh disini".
Pada intinya TNI tidak kapabel, dan Pemerintah adalah sumber kegagalan TNI.
B. Mencari Akar Masalah
Mari berfikir sejenak, apa akar masalah inkapabilitas TNI, yang menyebabkan Panca Paria TNI tercipta, dan berbagai kegagalan TNI menangani ancaman aktual ?