Mohon tunggu...
Mudy
Mudy Mohon Tunggu... -

Rakyat kecil tinggal di Jakarta, pensiunan swasta, Pancasilais, republiken, ultra-nasionalis. Anti NeoLib-ASEAN-C, anti religio-fascist, anti rezim-status-quo-koruptor. https://mudy45.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kegagalan-kegagalan TNI yang Memalukan dan Alternatif Solusi

22 Oktober 2014   06:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:10 4405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yos Sudarso (Ilustrasi: pusakaindonesia.org)

Prajurit TNI mengamankan kapal nelayan Thailand di perairan Indonesia berupaya menggiring kapal tersebut ke markas. Satu orang prajurit TNI, Serma Dian bersama satu staf sipil Edi Azwani naik di kapal nelayan Thailand tersebut sementara seorang prajurit TNI dengan kapal patroli mengiringi dari belakang. Ditengah kegelapan malam, mendadak para nelayan Thailand mematikan lampu, lalu memukul kedua-nya dengan palu, lalu membacok sampai mati. Jasad kedua-nya dibuang ke laut. Kapal Patroli yang mengiringi mencoba mencari kapal tersebut, namun karena keterbatasan tidak dapat ditemukan. Kapal nelayan akhirnya ditangkap oleh kepolisian Thailand dan sedang diadili karena pembunuhan.

TNI mati dibunuh nelayan......

TNI tidak kapabel dalam melakukan patroli laut. TNI diberi senjata bukan hanya untuk menegakkan kedaulatan bangsa, tapi juga untuk menjaga anggotanya dari tentara musuh, apalagi dari nelayan ilegal bersenjata palu.

Hingga Oktober 2014, tidak ada berita penyidikan kasus ini. Beribu pertanyaan di hati rakyat Indonesia. Apakah mereka pahlawan ? Ataukah mereka hanya oknum preman TNI ? Tidak ada penyelidikan nasional untuk jatuhnya tumpah darah Indonesia, bahkan untuk seorang prajurit TNI yang melakukan tugas. Sepanjang hidupnya, Jenderal SBY tidak berkenan memberi rumah, dan pada matinya, memberikan salvo kanon penghormatan pun tidak diberikan. Apalagi Edi Azwani, konon kabarnya sudah 20 tahun bekerja untuk TNI AL. Tidak ada harapannya mendapat tembakan salvo kanon penghormatan. Tidak ada tunjangan tentara untuk keluarga-nya.

April sampai Oktober 2014, jasad mereka berdua terhempas di lautan Natuna, seperti anak haram tak diakui oleh ibunya. Tidak ada yang menangisi, tidak ada yang menanti kabar pulang-nya. Tidak ada salvo untuk mereka. Sementara SBY dan Jokowi berpesta di Jakarta.

Penulis minta maaf, tidak punya fotonya, karena tidak ada di media massa, tidak ada foto wira bangsa yang gugur mengawal perairan Natuna. Sementara digantikan oleh ilustrasi Pahlawan RI Yos Sudarso.

Yos Sudarso (Ilustrasi: pusakaindonesia.org)

Masih banyak daftar diatas, namun penulis terlanjur emosi dan sulit melanjutkan menerangkan satu-persatu aib bangsa yang gagal ditangani oleh TNI. Seperti kata pujangga: "Sakit-nya tuh disini".

Pada intinya TNI tidak kapabel, dan Pemerintah adalah sumber kegagalan TNI.

B. Mencari Akar Masalah

Mari berfikir sejenak, apa akar masalah inkapabilitas TNI, yang menyebabkan Panca Paria TNI tercipta, dan berbagai kegagalan TNI menangani ancaman aktual ?

1413902811340668694
1413902811340668694
Inkapabilitas TNI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun