Mohon tunggu...
Mudy
Mudy Mohon Tunggu... -

Rakyat kecil tinggal di Jakarta, pensiunan swasta, Pancasilais, republiken, ultra-nasionalis. Anti NeoLib-ASEAN-C, anti religio-fascist, anti rezim-status-quo-koruptor. https://mudy45.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Evaluasi Operasi Pembebasan Sinar Kudus, Aib Komando TNI

18 November 2014   00:07 Diperbarui: 21 Mei 2016   04:51 4237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skenario Awal - Operasi Jarak Jauh Pasukan Khusus Gabungan TNI (kampusmiliter.com)

9/4 Pembajak menaikkan nilai tebusan menjadi USD 3,5 juta

12/4 Pembajak menurunkan nilai tebusan menjadi USD 3 juta.

Tanggal 13/4 Dubes Somalia untuk Indonesia Mahmud Olow Barow menyampaikan bahwa Indonesi dipersilahkan menggunakan aksi militer.

Diperoleh informasi bahwa kapal membuang sauh di pelabuhan perompak di pantai Somalia, bersama dengan 8 kapal bajakan. Setiap kapal dijaga sekitar 15 - 30 perompak. Terdapat sekitar 20 kelompok berbeda masing-masing sekitar 30 anggota geng, total sekitar 600 orang milisi, bersenjata Ak47 dan RPG. Di pantai biasanya perompak memiliki senjata mesin 12,7mm yang ditempatkan diatas jip.

Bisa jadi karena informasi ini menggentarkan Gugus Pertama yang sudah berada di Somalia, dengan pasukan sangat terbatas. TNI tidak berani melakukan operasi ke pantai. Karena itu diminta pengiriman tambahan pasukan.

Namun ada pula dugaan bahwa Presiden SBY merasa tekanan publik semakin besar sehingga harus mengirim Gugus Kedua untuk mencitrakan bahwa Pemerintah telah cukup berbuat. Tekanan pada SBY memang cukup besar, SBY dinilai lamban dan tidak berbuat cukup. Hal ini karena negosiasi MV Sinar Kudus dilakukan langsung oleh PT Samudera Indonesia, demikian pula pemberian penjelasan kepada keluarga korban.

Tanggal 18/4 kembali diadakan rapat terbatas di Bogor. Diputuskan mengirimkan pasukan tambahan dengan LPD Banjarmasin. Dilakukan persiapan pasukan dalam 3 hari.

Tanggal 21/4 LPD KRI-592 Banjarmasin berangkat dari Tanjung Priok dengan sekitar 300 pasukan dilengkapi BMP-3F, meriam howitzer, LCVP. Dapat diperkirakan bahwa kopaska membawa kendaraan insersi submersible. Kendaraan insersi ini dapat menyelam untuk membawa pasukan khusus ke kapal sasaran, suatu hal yang sesuai untuk operasi pembebasan sandera di kapal. Namun LPD KRI-592 ini dengan kecepatan 14 - 15 knots baru tiba di Somalia setelah tebusan dibayar tanggal 1 Mei 2011. Sehingga praktis Gugus Kedua ini tidak memiliki peran dalam Operasi Pembebasan MV Sinar Kudus.

EVALUASI:

EV-5. Negosiasi Tidak Dikendalikan TNI

Pasukan Komando TNI ternyata tidak berperan sentral dalam Operasi Pembebasan Sandera. Terdapat tim lain yang melakukan negosiasi dengan pembajak. Hal ini tidak normal dalam operasi pembebasan sandera.

EV-6. Gugus Kedua Tanpa Rencana Operasi Memadai

Keberangkatan Gugus Kedua dengan LPD KRI-592 Banjarmasin lebih terlihat sebagai gugus pencitraan untuk melindungi citra SBY semata, daripada pasukan profesional yang dikirimkan untuk melakukan pembebasan sandera dengan rencana operasi militer yang memadai. Terdiri atas kekuatan campuran yang tidak berasal dari satu komando.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun