Mohon tunggu...
Sindyke Permata
Sindyke Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Life is beutiful if you could enjoyed it!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Langkah - Langkah Rindu di Kota Pelajar : Cerita dari Yogyakarta yang Menemukan Hati

2 Januari 2025   09:05 Diperbarui: 1 Januari 2025   21:12 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiasan di Taman Siswa (Sumber : Dokumen Pribadi Penulis (2023))

Memberi Makan Rusa (Sumber : Dokumen Pribadi Penulis (2023))
Memberi Makan Rusa (Sumber : Dokumen Pribadi Penulis (2023))

Saya melanjutkan perjalanan menuju tempat tempat selanjutnya. Saya melihat ada banyak sekali penjual yang menjual berbagai macam aksesoris. Lalu saya mendekati, ada banyak sekali pilihan aksesoris yang bisa dijadikan oleh oleh untuk keluarga di rumah. Saya tertarik pada koleksi tas yang ada di salah satu tokoh, setelah banyak memilih akhirnya saya memutuskan untuk membeli satu tas sebagai kenang kenangan perjalanan saya ke Jogja pada liburan kali ini. Tidak lupa saya membeli beberapa koleksi gantungan kunci sebagai oleh oleh untuk teman teman terdekat dan keluarga di rumah. 

Setelah lelah berkeliling Candi Prambanan, akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke rumah saudara. 

Pantai Midodaren

Sore nya, saudara saya mengajak saya untuk berkunjung ke Pantai. Satu hal yang menyenangkan sekali bagi saya, membayangkannya saja saya sudah antusias. Saya memang menyukai pantai, namun sayangnya di kota asal saya tinggal sulit sekali untuk mendapati suasana pantai. 

Perjalanan menuju pantai memakan waktu kurang lebih 1 jam menggunakan sepeda motor, sepanjang perjalanan saya benar benar menikmati indahnya kota Jogja. Tepatnya di Sleman, Yogyakarta. Tinggi nya gunung menjadi pemandangan indah selama di perjalanan, udara Jogja yang sejuk membuat saya semakin jatuh hati pada Kota Pelajar ini. 

Di Pertengahan jalan, kami berhenti sejenak untuk  mengisi bahan bakar dan membeli beberapa cemilan untuk dinikmati di Pantai. Usai beristirahat, kami melanjutkan perjalanan. 

Sesampainya di kawasan pantai, saya sedikit takut karena jalan menuju pantai harus melewati jalan setapak diatas bukit. Selain itu, jalannya yang berbatuan membuat saya terus beristighfar sembari berdoa agar sampai ke pantai dengan selamat. Terdengar kocak tapi itu yang terjadi hahah. 

Diperjalanan, kami sering sekali membayar uang retribusi. Pada awal masuk pantai kami membayar Rp 5.000 per orang, kurang dari 300 meter ke depan kami bertemu lagi dengan warga yang meminta uang retribusi. Total per orang menghabiskan biaya sekitar Rp 15.000 sebagai biaya masuk pantai. 

Ada satu tempat dimana kami mendapati banyak sekali parkiran mobil, saya kira kami sudah sampai. Namun itu bukanlah pantai yang dituju, ditengah kebingungan itu datanglah seorang warga yang bertanya 

“Mas Mba mau ke pantai mana?” tanya seorang bapak tua kepada kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun