Dengan modal tongsis (tongkat eksis) dan handphone dengan kualitas kamera yang tidak seberapa, saya memberanikan diri untuk merekam perjalanan saya ini.
Begitu mendekat ke pintu masuk Candi Prambanan, saya ditawari oleh banyak kameramen untuk mengabadikan momen di depan Candi. “Sepertinya saya bisa menggunakan HP saja untuk memotret keindahan Candi” pikir saya, sehingga saya tolak semua tawaran mereka.
Memasuki kawasan candi, tak henti hentinya saya ucapkan rasa syukur karena diberikan kesempatan untuk melihat indahnya Candi Prambanan. Saya benar benar menikmati perjalanan solo saya ini. Saya memasuki ruang ruang yang ada di Candi Prambanan. Lalu didalamnya saya dapati ada sebuah patung besar yang menyimpan kisah.
Seorang tour guide mengatakan bahwa patung yang ada di ruang utara Candi Prambanan, atau yang biasa dikenal dengan Candi Siwa itu adalah arca Roro Jonggrang. Arca nya begitu besar, namun gelap sehingga perlu bantuan senter untuk menerangi jika ingin mengambil foto.
Saya mendatangi semua bilik yang ada di Candi Prambanan, tidak lupa untuk memotret sebagai asupan untuk sosial media saya. Namun saya merasa sudah cukup banyak mengambil foto relief dan keindahan di Candi Prambanan. Saya perlu ada yang memotret saya juga, karena saya pergi sendiri saya pikir lebih baik jika meminta bantuan Mas mas fotografer untuk memotret saya.
Saya datangi mereka dan meminta bantuan untuk di potret. Saya minta di foto menggunakan kamera dan foto menggunakan HP saya juga. Tapi saya merasa hasilnya tidak begitu memuaskan ketika di foto menggunakan HP, sehingga ada sedikit perasaan kecewa hehe.
Beranjak dari kawasan di luar Candi Prambanan, saya mendapati pepohonan yang rindang dan sejuk. Suasananya begitu asri walaupun sedikit panas, namun saya tetap menikmati perjalanan. Di sepanjang jalan saya disuguhi dengan bangunan bangunan candi yang ada di sekitar kawasan Candi Prambanan. Namun saya tidak terlalu banyak menghabiskan waktu disana, karena saya pikir pemandangannya sama saja seperti yang ada di Candi Prambanan.
Hingga sampailah saya di sebuah tempat seperti kebun binatang. Tentu saja sebagai seorang pelancong saya penasaran, lalu saya masuk ke kawasan tersebut. Saya melihat ada banyak sekali jenis hewan, dari mulai Burung sampai Rusa.
Saya melihat Rusa nya seperti kelaparan, namun sayangnya saya tidak menemukan ada penjual makanan untuk para hewan disana. Para Rusa itu mendekat pada saya, lalu saya melihat ada dedaunan kering dan saya coba kasih ke bibir Rusa itu. Saya terkejut ternyata dia suka dan memakannya. Entahlah saya merasa sedikit sedih, lantaran melihat Para Rusa itu kelaparan sampai mendekati para pengunjungnya berharap ada yang dapat memberikan mereka makanan.