Mohon tunggu...
Misbahuddin Hasan
Misbahuddin Hasan Mohon Tunggu... Petani -

menulis selalu memberikan sensasi tersendiri. Mari membiasakan diri untuk menulis. jangan biarkan hikmah yang terkandung dalam perjalanan hidup terabaikan begitu saja. ayo berbagi cerita. menuangkan hikmah perjalanan hidup dalam bentuk tulisan akan mengabadikan nama kita. Blog: http://www.penapancasila.top

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Malaikat yang Sakit Jiwa

23 Maret 2016   07:45 Diperbarui: 23 Maret 2016   08:30 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menghampiri lelaki yang sedang menyapu itu dan mempertanyakan jam operasional puskesmas. Lelaki itu berkata,” sekarang baru jam setengah delapan pak, puskesmas buka jam 08:00”. “Oh gitu ya pak” kataku serambi menuju motor yang kutumpangi.

Setengah jam telah berlalu, seorang wanita mengenakan kostum dan jilbab putih memarkir motornya di halaman dan bergegas memasuki ruangan puskesmas. 10 menit kemudian, dua wanita yang mengenakan kostum coklat memasuki ruangan. Dan disusul seorang wanita berjilbab ungu. Nampaknya ibu itu yang Minggu lalu memanggilku dan menanyakan kartu BPJS.

Jam 08:25, registrasi belum juga dibuka padahal pasien semakin banyak yang berdatangan. dari jarak sekitar 5 meter, terlihat seorang wanita yang mengenakan jilbab ungu keluar dari ruangan Periksa menuju ruangan registrasi lalu mengambil berkas-berkas yang diletakkan di atas meja registrasi dan menyuruh pasien untuk registrasi di ruangan UGD. Akhirnya aku dan pasien lainnya menuju kamar yang disebutkan dokter itu.

15 menit telah berlalu, pasien yang belum sempat diregistrasi di arahkan kembali ke ruangan registrasi, sesampainya di ruangan itu, terlihat seorang ibu berkacamata ditemani seorang gadis mengenakan kostum pramuka. sambil mengisi kertas registrasi, Gadis itu melontarkan beberapa pertanyaan kepada pasien sebelum memberikan kertas registrasi yang telah diisinya.

Saat namaku dipanggil, aku segera memasuki ruangan. Tiba-tiba ibu berkacamata itu bertanya “ bapak punya BPJS?” “tidak” jawabku. Lalu ibu itu berkata “ lain kali bapak harus membawah kartu BPJS kalau mau periksa”. Saya hanya menjawab “ oh iya bu’. Dan ibu juga harus tepat waktu biar kami tidak terlalu lama menunggu untuk registrasi”. Wajah para pasien yang antri di tempat itu semuanya mengarah padaku dan bahkan ibu berkacamata itu menatapku bagaikan tatapan harimau kepada mangsanya.

Dengan santainya, aku berjalan menuju ruangan Poli Gigi dan menyerahkan kartu tersebut. dari ruang tunggu yang jaraknya hanya satu meter dari ruangan Poli gigi, terlihat dokter yang waktu itu menyarankan saya untuk kembali sedang asyik menelpon. suara dokter itu terdengar di telingaku, salah satu perkataannya pada saat menelpon,” cariki teman sampai empat orang karena murah kalau banyak yang mau ambil”. Entah tema apa yang ia diskusikan, tapi dari percakapan tersebut nampaknya ia lagi promosi sesuatu.

Sekitar 10 menit menunggu, dokter itu memanggilku lalu mempersilahkanku masuk. Setelah diperiksa, dokter itu berkata “ saya kasi kamu surat rujukan ke rumah sakit ya, nanti di sana gigimu dicabut. Kamu punya kartu BPJS kan?” “tidak dok”, jawabku sambil menatap wajah dokter. “ waduh, kalau kamu tidak punya BPJS bisa-bisa kamu disuruh bayar 500 Ribu bahkan bisa sampai sejuta” mendegar ucapan dokter, aku hanya berkata “ kalau begitu nga usah dok, biar rasa sakit ini hilang dengan sendirinya”.  Aku pun mengambil tas yang kusimpan di sebala meja dokter lalu bergegas meninggalkan ruangan itu.

Dimuat juga di web pribadi saya. http://www.penapancasila.top

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun