Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Dosen - Melukis dunia dengan kata-kata.

Pendidik anak bangsa pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Gorontalo yang gemar membaca segala macam bacaan dan suka melukis dunia dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Para Pelantun Cinta

24 September 2024   12:43 Diperbarui: 5 Oktober 2024   21:38 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halipa dan Para Pembesar di bulita. Sumber: Dokumen Pribadi

Saat ini bupati adalah Prof. Dr. Nelson Pomalingo, mantan rektor Universitas Negeri Gorontalo, mantan rektor Universitas Negeri Gorontalo, Deklarator pendirian Provinsi Gorontalo.

Di sebelah kanannya duduk para pemuka agama, mulai dari qadhi, imam, sampai sara'a da;a (pembantu imam). Di sebelah duduk para pemimpin instansi pemerintahan, seperti sekda, camat, para kepala SKPD.

Halipa dan Para Pembesar di bulita. Sumber: Dokumen Pribadi
Halipa dan Para Pembesar di bulita. Sumber: Dokumen Pribadi

Akupun duduk berbaur dengan masyarakat. Tentu saja di luar bulita karena aku bukan pembesar negeri. Aku termasuk "tawu data" atau rakyat biasa, meski di kampus aku sangat dihormati sebagai dosen, he he he.

Di sebelah kananku duduk kolegaku di Fakultas Sastra dan Budaya, Yunus Dama, S.Pd., M.Pd.

Di sebelah kiriku, berjarak beberapa sentimeter duduk kolegaku lain, Dr. Abd. Hamid Isa, yang kini menjabat Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Gorontalo dan aktif sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Gorontalo.

Jamaah Pria. Sumber: Dokumen Pribadi
Jamaah Pria. Sumber: Dokumen Pribadi

Aku larut dalam lantunan syair-syair yang mengandung sholawat kepada Rasulullah Muhammad SAW,  riwayat kelahiran, perjuangan, sifat-sifat terpuji Rasulullah sebagai pelajaran suri teladan. Juga terkandung doa-doa untuk seluruh kaum Muslimin seluruh dunia.

Dengan pengetahuan Bahasa Arab yang pas-pasan sebagai hasil belajar otodidak, ditambah dengan ilmu yang pernah aku dapat dari teman, mantan dosen agama di UNG, qadhi Bone Bolango, almarhum Dr. Lukman Katili, aku mencoba memahami isi lantunan cinta kepada Rasul itu.

Tiba-tiba ada semacam perasaan yang ganjil yang aku rasakan. Perasaan yang susah diungkapkan dengan bahasa. Aku merasa merinding teringat ceramah para ustaz tentang besarnya cinta Nabi kepada umatnya. Betapa beliau tidak ingin masuk surga sebelum mendapat kepastian dari Allah SWT bahwa umat beliau juga akan masuk syurga betapapun besarnya dosa umatnya.

Betapa beliau meminta agar kesakitan saat meregang nyawa oleh umatnya ditimpakan kepada dirinya sehingga seluruh umatnya merasakan keringanan sakaratul maut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun