Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Dosen - Melukis dunia dengan kata-kata.

Pendidik anak bangsa pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Gorontalo yang gemar membaca segala macam bacaan dan suka melukis dunia dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Makna Bunga dalam Ungkapan Bahasa

31 Juli 2024   10:08 Diperbarui: 31 Juli 2024   10:22 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh memetik dikau

Tapi apadaya ... tak sampai ...

Oh bunga nan rupawan

Rindu hati siang dan malam

Hasratku ingin berdua selamanya

Kemana ku mengadu ... bulan bintang pun tak tahu

Cintaku hanyalah satu kekasihku...

Lagu ini dipopulerkan dan dinyanyikan oleh Charles Hutagalung dari  The Mercys. Di sini bunga yang disebutkan adalah bunga mawar. Bunga mawar yang dikatakan sebagai idaman hati yang menjadi pujaan hati, dirindukan siang dan malam, yang dikatakan oleh pencipta lagu bahwa dia ingin berdua selamanya.

Namun, Hasrat untuk untuk memiliki bunga itu, hasrata untuk bisa memetiknya agar bisa terus Bersama sanga bunga tinggalh Hasrat. Dikatakan bahwa tangan sang pencipta lagu tak sampai ke bung aitu. Maka bunga mawar tak menjadi milik sang pemuda pencipta lagu.

Sekarang apa makna bung aitu? Apakah bunga itu adalah bunga mawar dalam makna denotative, yakni bunga mawar sebagaiman dikatakan dalam kamus sebagai sejenis bunga yang tumbuh di taman? Ataukah bunga itu merupakan simbol?

Kalau ditilik dari kata-kata dalam lirik lagu, maka bunga mawar itu adalah simbol. Simbol dari apa? Boleh ditakan sebagai simbol dari cinta yang tak sampai dari pencipta. Hal ini nyata dalam lirik Ingin hatiku oh memetik dikau tapi apa daya tangan tak sampai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun