3. Berapa penghasilanmu?
Pertanyaan ini sering kita dilontarkan. Pertanyaan yang bersifat interaktif ini jangan coba-coba ditanyakan pada bule meski dengan Bahasa Inggris “How much money do you make?”. Pertanyaan ini pantang kita tanyakan kepada mereka. Mengapa? Karena bagi mereka masalah penghasilan adalah masalah pribadi.
4. Berapa Anakmu?
Pertanyaan ini sering ditanyakan kita pada saat bertemu dengan teman lama yang sudah lama berpisah. Pertanyaan ini bersifat interaktif atau basa-basi. Namun bule tidak pernah bertanya “How many children do you have?”
5. Jangan lupa oleh-oleh
Ungkapan jangan lupa oleh-oleh biasa kita katakan kepada teman akrab yang akan bepergian jauh. Ini hal yang biasa bagi kita Indonesia. Namun ini hal yang janggal bagi bule. SI Bule tidak berkata, “Don’t forget to bring me a gift.” Lantas apa yang mereka katakan? Mereka akan berkata, “Have fun.” Atau “Have a nice trip.” Kedua ungkapan itu bermakna harapan semoga yang akan bepergian akan menikmati perjalanannya. Lantas apakah ungkapan orang Indonesia menyiratkan sikap mental yang merorientasi pada diri sendiri? Untuk menjawab itu perlu penelitian dan pembahasan yang panjang dan mendalam.
Lantas apa yang dibicarakan oleh bule saat mereka berinterkasi? Saat berinteraksi bule tidak akan menanyakan hal-hal yang bagi mereka bersifat pribadi. Saat bercakap-cakap mereka akan lebih sering membicarakan cuaca.
Demikian beberapa perbedaan budaya kita dan si bule. Perbedaan itu tidak menunjukkan keunggulan budaya tertentu, karena setiap budaya lahir dari sudut pandang yang memiliki kebenarannya sendiri. Budaya si Bule tidak lebih tinggi dari budaya kita Indonesia. Sebaliknya juga budaya kita Indonesia tidak lebih rendah atau lebih tinggi dari budaya bangsa lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H