SDN 001 Babulu, melalui kepemimpinan pembelajaran yang penulis lakukan dengan visi Orientasi Trigatra Literasi. Penulis berkomitmen untuk memaksimalkan penanaman nilai-nilai numerasi melalui pemahaman literasi yang mendalam, baik literasi nasional, lokal, dan internasional. Kegiatan ini sebagai medium untuk mengasah akhlak, moral, dan budaya siswa. Melalui program ini, diharapkan siswa tidak hanya unggul dalam literasi dan numerasi, namun juga memiliki numerasi Pancasila yang kuat. Numerasi Pancasila seperti gotong-royong, kemandirian, serta kemampuan berpikir kritis dan inovatif.
SDN 001 Babulu menerapkan kepemimpinan pembelajaran dengan visi Orientasi Trigatra Literasi, sebuah pendekatan yang mengintegrasikan tiga dimensi utama dalam pengajaran literasi: literasi nasional, literasi lokal, dan literasi internasional. Melalui visi ini, sekolah berkomitmen untuk memaksimalkan penanaman nilai-nilai numerasi siswa melalui pemahaman literasi yang mendalam.
Pendekatan ini memposisikan literasi tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai medium untuk mengasah akhlak, moral, dan budaya siswa. Dengan menggali literasi nasional (Literasi Indonesia), lokal (literasi daerah), dan internasional (seperti literasi Inggris), siswa diajak untuk memahami keragaman dan pentingnya budaya, sehingga dapat membentuk numerasi yang lebih terbuka, toleran, serta memiliki identitas yang kuat.
Program Orientasi Trigatra Literasi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi siswa, tetapi juga memprioritaskan pembentukan numerasi Pancasila yang kuat. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong-royong, kemandirian, serta kemampuan berpikir kritis dan inovatif, ditanamkan melalui pembelajaran berbasis literasi ini.
1.Gotong-royong: Melalui kegiatan berbasis literasi, siswa diajak untuk berkolaborasi dan bekerja sama, baik dalam diskusi kelompok, proyek literasi, maupun kegiatan budaya yang memperkuat rasa kebersamaan.
2.Kemandirian: Penguasaan literasi yang baik memungkinkan siswa untuk lebih mandiri dalam belajar dan berpikir. Mereka dilatih untuk berkomunikasi dengan percaya diri, menggali informasi, dan menyampaikan ide dengan jelas.
3.Berpikir Kritis dan Inovatif: Pemahaman literasi yang mendalam membuka wawasan siswa terhadap berbagai perspektif, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan.
Melalui program ini, SDN 001 Babulu berupaya menciptakan generasi siswa yang tidak hanya unggul dalam keterampilan akademik, tetapi juga memiliki fondasi numerasi yang kokoh sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kombinasi antara kecakapan literasi, moral, dan budaya menjadi landasan penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global tanpa melupakan identitas nasional dan akhlak mereka.
Dalam pelaksanaannya, Kepemimpinan Pembelajaran Linum Patriotisme berfokus pada kolaborasi antara guru, siswa, dan lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan bermakna. Program ini juga memanfaatkan kegiatan berbasis proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan nyata, sejalan dengan tujuan P5.
Dalam pelaksanaannya, Kepemimpinan Pembelajaran Linum Patriotisme menitikberatkan pada kolaborasi antara guru, siswa, dan lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan bermakna. Kolaborasi ini dirancang agar semua pihak terlibat secara aktif dalam proses pendidikan, dengan guru sebagai fasilitator, siswa sebagai pusat pembelajaran, dan lingkungan sekolah sebagai ekosistem yang mendukung.
Program ini menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan berbasis proyek memungkinkan siswa untuk belajar secara kontekstual, menghubungkan teori yang dipelajari di kelas dengan praktik di dunia nyata. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi, tetapi juga diajak untuk menerapkan nilai-nilai numerasi dalam berbagai situasi yang mereka temui di luar sekolah.