Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Linum Patriotisme" (Literasi Numerasi Penanaman Akhlak Trigatra Orientasi Menakjubkan)

3 Oktober 2024   17:07 Diperbarui: 3 Oktober 2024   17:18 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Literasi kelas-Dokpri

Kepemimpinan Pembelajaran "Linum Patriotisme" (Literasi Numerasi Penanaman Akhlak Trigatra Orientasi Menakjubkan)
 



Oleh: Sutrisno, S.Pd., M.M
SD Negeri 001 Babulu
Email: sutrisno415@admin.sd.belajar.id

"Linum Patriotisme" merupakan inovasi kepemimpinan pembelajaran program pendidikan yang mengintegrasikan literasi, numerasi, dan penanaman nilai akhlak mulia.  Linum Patriotisme ini penulis lakukan melalui pendekatan Trigatra Orientasi. Gambaranya yaitu pendekatan tiga dimensi: literasi, numerasi, dan akhlak. Program ini dirancang untuk mendukung tercapainya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Semua dilakukan menitikberatkan pada pengembangan numerasi siswa, kecakapan literasi, serta numerasi sebagai fondasi pendidikan masa depan.

Peningkatan Akhlak_Dokpri
Peningkatan Akhlak_Dokpri


Pendekatan yang digunakan dalam Linum Patriotisme adalah Trigatra Orientasi, yang menggambarkan tiga dimensi utama dalam pembelajaran, yaitu literasi, numerasi, dan akhlak. Ketiga dimensi ini berfungsi sebagai pilar utama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang holistik dan seimbang.


1.Literasi: Menekankan pada pengembangan kemampuan literasi siswa, baik dalam literasi tulis maupun lisan. Literasi menjadi kunci dalam memahami dan mengomunikasikan ide serta pengetahuan.


2.Numerasi: kemampuan untuk menggunakan, memahami, dan menerapkan konsep-konsep matematika dalam berbagai situasi sehari-hari. Ini mencakup kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan angka, menghitung, mengukur, menafsirkan data, memahami hubungan matematika, serta menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah praktis.


3.Akhlak: Mengintegrasikan akhlak dalam proses pembelajaran untuk menguatkan identitas siswa sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa. Pemahaman dan penghargaan terhadap warisan budaya ini membantu siswa merasa lebih terhubung dengan lingkungan sosial dan budayanya.


Linum Patriotisme berperan penting dalam mendukung tercapainya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sebuah inisiatif nasional yang bertujuan untuk membentuk generasi siswa yang bernumerasi, berjiwa Pancasila, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Melalui fokus pada pengembangan numerasi, literasi, dan numerasi, program ini memberikan fondasi yang kuat bagi siswa dalam meniti jenjang pendidikan mereka ke depan, sekaligus membekali mereka dengan kecakapan hidup yang relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan.

SDN 001 Babulu, melalui kepemimpinan pembelajaran yang penulis lakukan dengan visi Orientasi Trigatra Literasi. Penulis berkomitmen untuk memaksimalkan penanaman nilai-nilai numerasi melalui pemahaman literasi yang mendalam, baik literasi nasional, lokal, dan internasional. Kegiatan ini sebagai medium untuk mengasah akhlak, moral, dan budaya siswa. Melalui program ini, diharapkan siswa tidak hanya unggul dalam literasi dan numerasi, namun juga memiliki numerasi Pancasila yang kuat. Numerasi Pancasila seperti gotong-royong, kemandirian, serta kemampuan berpikir kritis dan inovatif.


SDN 001 Babulu menerapkan kepemimpinan pembelajaran dengan visi Orientasi Trigatra Literasi, sebuah pendekatan yang mengintegrasikan tiga dimensi utama dalam pengajaran literasi: literasi nasional, literasi lokal, dan literasi internasional. Melalui visi ini, sekolah berkomitmen untuk memaksimalkan penanaman nilai-nilai numerasi siswa melalui pemahaman literasi yang mendalam.


Pendekatan ini memposisikan literasi tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai medium untuk mengasah akhlak, moral, dan budaya siswa. Dengan menggali literasi nasional (Literasi Indonesia), lokal (literasi daerah), dan internasional (seperti literasi Inggris), siswa diajak untuk memahami keragaman dan pentingnya budaya, sehingga dapat membentuk numerasi yang lebih terbuka, toleran, serta memiliki identitas yang kuat.


Program Orientasi Trigatra Literasi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi siswa, tetapi juga memprioritaskan pembentukan numerasi Pancasila yang kuat. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong-royong, kemandirian, serta kemampuan berpikir kritis dan inovatif, ditanamkan melalui pembelajaran berbasis literasi ini.


1.Gotong-royong: Melalui kegiatan berbasis literasi, siswa diajak untuk berkolaborasi dan bekerja sama, baik dalam diskusi kelompok, proyek literasi, maupun kegiatan budaya yang memperkuat rasa kebersamaan.


2.Kemandirian: Penguasaan literasi yang baik memungkinkan siswa untuk lebih mandiri dalam belajar dan berpikir. Mereka dilatih untuk berkomunikasi dengan percaya diri, menggali informasi, dan menyampaikan ide dengan jelas.


3.Berpikir Kritis dan Inovatif: Pemahaman literasi yang mendalam membuka wawasan siswa terhadap berbagai perspektif, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan.


Melalui program ini, SDN 001 Babulu berupaya menciptakan generasi siswa yang tidak hanya unggul dalam keterampilan akademik, tetapi juga memiliki fondasi numerasi yang kokoh sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kombinasi antara kecakapan literasi, moral, dan budaya menjadi landasan penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global tanpa melupakan identitas nasional dan akhlak mereka.

Dalam pelaksanaannya, Kepemimpinan Pembelajaran Linum Patriotisme berfokus pada kolaborasi antara guru, siswa, dan lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan bermakna. Program ini juga memanfaatkan kegiatan berbasis proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan nyata, sejalan dengan tujuan P5.


Dalam pelaksanaannya, Kepemimpinan Pembelajaran Linum Patriotisme menitikberatkan pada kolaborasi antara guru, siswa, dan lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan bermakna. Kolaborasi ini dirancang agar semua pihak terlibat secara aktif dalam proses pendidikan, dengan guru sebagai fasilitator, siswa sebagai pusat pembelajaran, dan lingkungan sekolah sebagai ekosistem yang mendukung.


Program ini menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan berbasis proyek memungkinkan siswa untuk belajar secara kontekstual, menghubungkan teori yang dipelajari di kelas dengan praktik di dunia nyata. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi, tetapi juga diajak untuk menerapkan nilai-nilai numerasi dalam berbagai situasi yang mereka temui di luar sekolah.


Seluruh kegiatan yang diadakan dalam Linum Patriotisme sejalan dengan tujuan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang bertujuan untuk membentuk generasi siswa yang memiliki numerasi kuat, kecakapan literasi dan numerasi, serta mampu berpikir kritis dan kreatif. Melalui proyek-proyek ini, siswa dilatih untuk bekerja sama, berpikir mandiri, dan mencari solusi inovatif dalam menyelesaikan masalah.


Beberapa aspek penting yang ditekankan dalam pelaksanaan program ini meliputi:
1.Kolaborasi: Kerja sama antara guru dan siswa menjadi inti dari pembelajaran, dengan guru memberikan arahan dan dukungan, sementara siswa diajak untuk aktif mengeksplorasi ide dan gagasan.
2.Kontekstualisasi Pembelajaran: Proyek yang dilakukan berbasis pada situasi nyata yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat pembelajaran menjadi relevan dan bermakna, sekaligus mendorong siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai yang dipelajari.
3.Penerapan Nilai Pancasila: Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, kerja keras, dan sikap peduli ditanamkan melalui proyek yang melibatkan siswa dalam kegiatan sosial dan budaya.


Dengan pendekatan ini, Linum Patriotisme tidak hanya bertujuan untuk membentuk siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga siswa yang memiliki numerasi kuat, siap menghadapi tantangan global, dan mampu menjadi bagian dari solusi di lingkungan mereka.
Dengan sinergi yang kuat antara pembelajaran berbasis Trigatra Orientasi Literasi dan prinsip-prinsip P5, SDN 001 Babulu berupaya membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bernumerasi kuat dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila.


Dengan sinergi yang kuat antara pembelajaran berbasis Trigatra Orientasi Literasi dan prinsip-prinsip Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SDN 001 Babulu berkomitmen membentuk generasi siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bernumerasi kuat sesuai nilai-nilai Pancasila.


Trigatra Orientasi Literasi, yang mengintegrasikan literasi nasional, literasi lokal, dan literasi internasional dalam proses pembelajaran, dirancang untuk mengasah kemampuan literasi siswa sekaligus menanamkan nilai-nilai numerasi. Pembelajaran literasi di SDN 001 Babulu tidak hanya berfokus pada aspek komunikasi, tetapi juga berperan sebagai medium dalam menginternalisasi moral, budaya, dan nilai kebangsaan. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya menguasai keterampilan literasi, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang identitas dan budaya mereka.


Program Linum Patriotisme di SDN 001 Babulu juga memanfaatkan pendekatan holistik dalam pembelajaran, di mana literasi dan numerasi tidak diajarkan secara terpisah, melainkan disisipkan dalam setiap mata pelajaran dengan mengutamakan literasi sebagai alat komunikasi utama. Literasi dipandang sebagai medium yang mampu memperkuat pemahaman konsep numerasi serta membangun komunikasi yang efektif dalam pembelajaran nilai-nilai numerasi.


Program Linum Patriotisme di SDN 001 Babulu menerapkan pendekatan holistik dalam pembelajaran, di mana literasi dan numerasi tidak diajarkan sebagai bidang yang terpisah, tetapi diintegrasikan secara menyeluruh dalam setiap mata pelajaran. Pendekatan ini menempatkan literasi sebagai alat komunikasi utama yang menjadi medium penting dalam menghubungkan berbagai konsep pembelajaran.


Literasi dipandang sebagai sarana yang efektif untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep numerasi. Dengan menggunakan literasi yang jelas dan tepat, siswa dapat lebih mudah memahami instruksi matematika, memecahkan masalah numerik, serta mengembangkan kemampuan berpikir logis. Literasi juga berperan penting dalam memperjelas konsep abstrak menjadi lebih mudah dipahami.


Selain mendukung pemahaman numerasi, literasi dalam Linum Patriotisme digunakan untuk membangun komunikasi yang efektif dalam pembelajaran nilai-nilai numerasi. Dengan kemampuan berliterasi yang baik, siswa dapat lebih mudah mengekspresikan gagasan, bekerja sama dalam kelompok, dan berdiskusi mengenai nilai-nilai moral seperti gotong royong, kejujuran, dan tanggung jawab. Komunikasi yang baik juga menjadi kunci dalam membangun sikap saling menghormati dan empati di antara siswa.


Pendekatan holistik ini memastikan bahwa setiap mata pelajaran di SDN 001 Babulu tidak hanya berfokus pada penguasaan materi akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan komunikasi dan numerasi. Melalui integrasi literasi, numerasi, dan nilai-nilai numerasi, Linum Patriotisme bertujuan untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan berpikir kritis, serta numerasi yang kuat. Program ini memberikan fondasi yang kokoh bagi siswa untuk menghadapi tantangan pendidikan di masa depan dengan seimbang antara kecakapan intelektual dan moral.

Implementasi Trigatra Orientasi Literasi di sekolah ini bukan hanya sekadar fokus pada penguasaan teknis berliterasi, tetapi juga pada pembentukan identitas siswa sebagai pelajar yang berwawasan kebangsaan. Literasi dipelajari dan digunakan sebagai sarana untuk menggali kearifan lokal, memperkuat toleransi, serta memperkuat rasa cinta tanah air. Dengan demikian, visi sekolah ini selaras dengan prinsip Profil Pelajar Pancasila yang mendorong pembentukan numerasi cinta tanah air, menghargai perbedaan, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Dalam konteks pembelajaran sehari-hari, guru di SDN 001 Babulu mengintegrasikan tema-tema P5 seperti gotong-royong, kebhinekaan global, serta kreativitas melalui pendekatan literasi yang kontekstual dan menyenangkan. Para siswa diajak untuk aktif terlibat dalam proyek-proyek yang mengasah kemampuan numerasi melalui pemecahan masalah yang nyata dan relevan, serta literasi yang memperkuat pemahaman moral dan etika.

Melalui Linum Patriotisme, SDN 001 Babulu berupaya untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cakap dalam akademik, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan moral yang tinggi. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh, sejalan dengan cita-cita pendidikan nasional untuk melahirkan pelajar yang bernumerasi kuat dan siap menghadapi tantangan global.

Visi Trigatra Orientasi Literasi pun semakin relevan di tengah perkembangan teknologi dan informasi saat ini, di mana kemampuan literasi dan numerasi yang kuat harus diimbangi dengan kemampuan memahami serta menerapkan nilai-nilai numerasi dalam setiap aspek kehidupan.
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun