Mari kita kuak sedikit. Tolong kembalikan ingatan kita pada pilkada tahun 2003. Pada masa itu, kandidat yang bertarung adalah pasangan bupati Mashoed dan wakil bupati KH. Salwa Arifin. Lawan yang dihadapi Totok Sudarto dan KH. Saiful Haq.
Hasilnya, pasangan Bupati Mashoed dan Wakilnya KH. Salwa Arifin keluar sebagai pemenang. Kemudian, siapa aktor dibalik kemenangan ini, tak lain tak bukan ialah Ahmad Dhafir.
Lanjut ke pilkada tahun 2008. Dimana untuk pertama kalinya kandidat di pilih langsung oleh rakyat. KH. Salwa sebagai Wakil Bupati ikut nyalon diposisi Bupati. Berpasangan dengan KH. Imam Thahir. Ada juga pasangan Bapak Misnan dan KH. Sobri Washil Ghozali.
Anda tahu, mereka bukan tokoh kaleng-kaleng. Warga Bondowoso sudah amat familier terhadap eksistensi mereka. KH. Salwa adalah Rois Syuriyah PCNU, KH. Imam Thahir Ketua PPP, Bapak Misnan Ketua Golkar dan KH. Sobri Washil Ghozali kader potensial NU.
Pastinya, menghadapi tokoh-tokoh beken tersebut di Pilkada Bondowoso bukan pekerjaan ringat. Tapi super amat berat. Bagai adu lomba lari manusia lawan cheetah. Itu loh seekor ras kucing besar yang punya kemampuan lari hingga mencapai 100 km per jam.
Anehnya, Ahmad Dhafir yang ketika itu sudah menjabat sebagai ketua PKB malah cari sensasi. Sudah tahu yang ikut pilkada merupakan tokoh-tokoh hebat, justru malah mencalonkan seorang anggota Fraksi PKB DPR RI bernama Amin Said Husni. Dipasangkan dengan seorang birokrat bernama Haris Sonhaji.
Siapa Pak Amin..? Secara nasab, beliau memang termasuk bagus. Merupakan keturunan Kyai dan kiprahnya di pusat tergolong menonjol. Lebih dari itu, juga menantu dari tokoh NU Bondowoso KH. Khusnan Thoha.
Tapi kelemahannya, Pak Amin merupakan orang baru di Bondowoso. Jika di endorse buat kepentingan pilkada, butuh kerja ekstra. Disamping harus mengolah strategi untuk menang, terlebih dahulu wajib di naikkan popularitasnya.
Tapi siapa sangka, menghadapi kandidat Salwa-Thahir dan Misnan-Sobri yang senyatanya lebih populer, pasangan Amin-Haris malah leading sebagai pemenang. Lagi-lagi, disini Ahmad Dhafir menunjukkan kapasitasnya sebagai King Maker.
Kemampuan Ahmad Dhafir sebagai King Maker, ditunjukkan kembali pada pilkada 2013. Ketika itu, Pak Dhafir sukses menduetkan incumbent Bupati Amin dengan mantan rival di pilkada 2008 KH. Salwa. Lawannya, pasangan Mustawi-Mannan. Sesuai prediksi, Amin-Salwa menang mudah. Disini, kembali Ahmad Dhafir menunjukkan bukti sebagai King Maker handal.
Lalu tahukah anda dampak lanjutan dari kesuksesan Ahmad Dhafir sebagai King Maker..? Sini saya kasih tahu. Hasil kepemimpinan Mashoed-Salwa, Amin-Haris dan Amin-Salwa yang semuanya di kreasi oleh Pak Dhafir, relatif sukses memimpin Bondowoso. Ini diakui oleh banyak kalangan.