Mohon tunggu...
PELITA
PELITA Mohon Tunggu... Petani - Pelita (Pesan Literasi)

Ikatlah Ilmu dengan Tulisan. Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Spirit Al-Maun di Tengah Pandemi Covid-19

7 Mei 2020   01:38 Diperbarui: 7 Mei 2020   01:38 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spirit Al-Maun perlu ditegaskan menjadi teori sosial disekeliling kita. Apabila Allah menggolongkan orang-orang yang mendustakan agama adalah orang-orang yang menghardik anak yatim, maka termasuk apakah orang yang lebih mementingkan pahala berjamaah sementara bahaya sedang mengintai untuk dirinya sendiri bahkan untuk orang lain yang ada disekitarnya? Kedua termasuk orang yang mendustakan agama adalah orang yang lalai dalam shalatnya.

Seperti apa orang yang lalai dalam shalatnya? Saya berasumsi bahwa orang lalai dalam shalatnya bukan hanya orang yang tidak shalat akan tetapi orang yang sedang shalat tapi terdapat indikasi yang berbahaya bagi diri dan orang lain akan tetapi lebih mementingkan pahala ritual untuk dirinya sendiri. 

Bukankah agama lebih mementingkan kemaslahatan? Begitu egoiskah agama Islam yang meskipun terdapat sesuatu yang mudhorot akan tetapi tetap patuh pada perintah pelaksanaannya? Apakah konsep Islam hanya sebatas itu?

Ketiga, termasuk orang yang mendustakan agama adalah orang yang riya. Sudah jelas bahwa perbuatan riya adalah suatu pekerjaan bukan karena Allah semata akan tetapi mencari pujian dan popularitas semata. Bisa jadi salah satu hikmah adanya wabah ini adalah Allah memberikan kita waktu untuk merenungi bahwa selama ini kita melakukan shalat secara berjamaah bukan karena untuk Allah semata melainkan ingin terlihat alim, membuat sombol-simbol religiusitas pada diri hanya untuk menarik perhatian yang pada akhirnya Allah seakan-akan berkata "Wahai hambaku sudah saatnya kalian shalat secara sembunyi-sembunyi."

Usman Suil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun